"Argh!" Dia berteriak dengan lantang ketika merasakan tubuhnya seakan-akan direnggut oleh rasa terbakar yang luar biasa. Lilitan tali yang bergerak sesuai dengan gerakan jari jemari wanita itu seakan terus mencoba untuk memotong-motong tubuhnya menjadi bagian yang jauh lebih kecil lagi.
"Daeva ...." Delwyn yang khawatir akan apa yang mungkin saja terjadi pada pria ini nanti. Wanita itu kalau sudah marah memang sungguh berbahaya, dia tidak tanggung-tanggung dalam menghukum seseorang. Mungkin juga bisa membunuhnya hari ini. "Kita datang hanya untuk menggali informasi darinya, bukannya malah berusaha untuk membunuhnya begini."
Akan tetapi semua kata-kata yang terlontar keluar dari celah bibirnya hanya dianggap sebagai angin berlalu saja. Emangnya kapan wanita itu mendengarkan kata-kata Delwyn? Dia selalu saja keras kepala dan membangkang, seolah-olah keputusan yang sudah benar sekarang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com