"Adonis!" Benar saja setelah melihat siapa yang datang sihirnya luntur begitu saja. Taman yang dia buat untuk melindungi dirinya dan kekasihnya hilang tak berbekas setelah dia tiba-tiba saja berlari untuk menghampirinya.
Paling parah dari itu semua, Daeva memeluk pria tinggi itu dengan begitu erat. Dia mirip seperti wanita yang sudah lama tidak bertemu dengan pujaan hatinya.
Delwyn menatapnya dengan bingung, tentu saja. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di depannya sekarang. Siapa pria itu dan siapa orang-orang yang sedang mengepungnya.
"Haruskah aku pergi ...." Delwyn bergumam di tempatnya sembari menjatuhkan pandangan matanya sebab dia menghindari pemandangan seperti itu, agar hatinya tidak terlalu sakit.
"Bagaimana kabarmu?" Samar-samar suara itu terdengar masuk ke dalam lubang telinga Delwyn, mau tak mau dia harus kembali mendongakkan pandangan matanya untuk menatap kekasihnya bersama pria asing.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com