webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Ficção Científica
Classificações insuficientes
375 Chs

334. Adonis

"Adonis!" Benar saja setelah melihat siapa yang datang sihirnya luntur begitu saja. Taman yang dia buat untuk melindungi dirinya dan kekasihnya hilang tak berbekas setelah dia tiba-tiba saja berlari untuk menghampirinya.

Paling parah dari itu semua, Daeva memeluk pria tinggi itu dengan begitu erat. Dia mirip seperti wanita yang sudah lama tidak bertemu dengan pujaan hatinya.

Delwyn menatapnya dengan bingung, tentu saja. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di depannya sekarang. Siapa pria itu dan siapa orang-orang yang sedang mengepungnya.

"Haruskah aku pergi ...." Delwyn bergumam di tempatnya sembari menjatuhkan pandangan matanya sebab dia menghindari pemandangan seperti itu, agar hatinya tidak terlalu sakit.

"Bagaimana kabarmu?" Samar-samar suara itu terdengar masuk ke dalam lubang telinga Delwyn, mau tak mau dia harus kembali mendongakkan pandangan matanya untuk menatap kekasihnya bersama pria asing.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com