Meskipun gadis yang dicintai Marck itu terkejut dan hampir tidak percaya dengan apa yang ia dengar, namun ia berusaha tetap tenang.
Seolah tak terjadi apapun, Bella dengan cepat kembali ke tempatnya semula.
Bak tersambar petir di siang bolong, itulah ungkapan yang menggambarkan perasaan Bella manakala ia mendengar rencana yang disusun oleh Teodora.
Ia tampak berjalan tergesa-gesa, Tuan Robert yang melihat sikap Sang gadis mendekatinya.
"Bella, kau kenapa? Kenapa kau membawa kembali pedang ini?"
"Aku belum sempat datang ke rumah Nyonya Teodora, Tuan. Ketika aku hendak kesana, tiba-tiba ada sebuah kekuatan yang mendorong dadaku. Sampai saat ini detak jantungku masih berdetak kencang." kolah Bella untuk menghindari prasangka Nyonya Teodora nantinya.
"Kekuatan apa yang kau maksud, Bella?"
"Entahlah Tuan, aku merasakan ada sesuatu yang menghantam dadaku." Bella menjawab sesuatu yang belum ia rencanakan sebelumnya. Apa yang ia katakan keluar begitu saja dari bibirnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com