"Sayangnya ... lo adalah gadis bodoh di sini, bukan Davira." Arka menutup tawanya. Menepuk pundak gadis yang ada di sisinya kemudian mulai melangkah jauh. Meninggalkan gadis yang masih memutuskan diam untuk sejenak.
"Bagaimana jika kesempatan ini tak bisa datang lagi? Lo akan terus menyimpan rasa bodoh itu?" Davina kembali menyela langkah Arka. Menarik tatapan serta gerak kaki jenjang milik remaja itu untuk terdiam dan kembali menatap dirinya.
Arka menghirup napasnya dalam-dalam. Membuangnya perlahan sembari mulai berjalan kembali pada posisi awalnya. Ia menatap dengan benar, gadis cantik yang tak menggunakan kecantikan dengan benar. Wajahnya memang ayu, fisiknya sempurna dan senyumannya menawan hati, namun sayang hatinya sangat busuk. Iblis ada dan hidup di dalam jiwanya sekarang ini. Hanya sebab dibutakan oleh cinta, dirinya bisa mengkhianati persahabatan yang dimulainya dua tahun silam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com