Pelayan dari istana permaisuri segera bergegas menyuruh kasim untuk berlari keluar dan menyampaikan pesan dari permaisuri mereka. Kasim dari istana berlari ke rumah dari keluarga Chu untuk membawa kabar dari permaisuri mereka untuk mengundang ayahnya dan sepupunya ke dalam istananya. Kasim sadar apabila ia tidak melakukan semua perintah dari atasannya maka dia akan mendapatkan amukan dari permaisuri tersebut dengan berat.
Amukan dan emosi Permaisuri terkenal di dalam dinding tebal Istana. Dia selalu melakukan semua yang dia inginkan dan kaisar selalu menutup matanya untuk semua masalah dari Permaisuri. Tidak ada yang berani menghentikannya dengan semua perbuatan yang di luar dari akal sehat.
Tuan Chu masuk ke dalam istana bersama kasim dari istana permaisuri dan sepupu yang akan menjadi selir dari putra mahkota. Sepupu Chu Yang tampak gugup untuk masuk ke dalam istana untuk pertama kalinya dalam hidupnya.
Mereka masuk menghadap di area ruang belajar dari permaisuri karena ruang tengah dari istana permaisuri sedang dibersihkan akibat amukan dari Chu Yang. Mereka menghormat kepada permaisuri yang duduk di belakang meja belajarnya dan duduk di hadapan Chu yang yang tampak tidak Bahagia tersebut.
"Apa yang terjadi dengan pernikahan pangeran bego itu? Apa yang salah denganmu didalam meeting bersama dengan kaisar? Bagaimana bisa anda kalah dengan Menteri Ni dalam memperjuangan pernikahan dari pangeran?" tanya Chu Yang dengan tidak percaya mengenai hal tersebut.
Sepupu Chu Yang melihat muka tegas dari permaisuri untuk pertama kalinya menjadi takut dan sedikit terguncang. Chu Yang melampiaskan semua amarahnya kepada ayahnya yang tampaknya tidak kawatir dengan kedudukannya di dalam pemerintahan. Gadis yang dipilih ayahnya tampaknya tidak jelek dan bisa membuat pangeran tersebut jatuh hati apabila dia berhasil merayunya ke dalam tempat tidurnya.
"Kaisar tidak pernah membicarakan mengenai urusan pribadi di dalam rapat dengan Menteri di pagi hari. Dia tidak pernah meminta pendapat dari para Menteri mengenai pernikahan putra mahkota. Kaisar Jin pasti melampiaskan semua kemarahannya karena semua ulahmu yang selalu bertindak tanpa memikirkan semua akibatnya. Berapa banyak protes dan petisi dilayangkan di dalam rapat Menteri di pagi hari mengenai semua tingkah lakumu yang seenak jidatmu," jawab ayah dari permaisuri yang merupakan putri satu-satunya.
Chu Yang terkenal oleh amarahnya yang tidak bisa terbendung dan karena dia terlahir sebagai putri satu-satunya dari keluarga Chu. Hal tersebut membuatnya melakukan semuanya seenak jidatnya dan tidak memikirkan semua kosekwensi.
Temperamennya yang pemarah dan licik seperti ular membuat resah banyak pihak tetapi kaisar Jin tidak melakukan apapun untuk menghentikan tingkah laku dari istrinya tersebut selama dia masih hidup.
"Siapa namanya?"
"Nama saya Chu Yi, yang mulia permaisuri," gadis itu tidak berani mengangkat wajahnya untuk menghadapi sepupunya yang lebih tua. Dia mendengar desas-desus tentang sepupunya tersebut tentang kekejamannya.
Sepupunya tersebut dapat membunuh dan menghilangkan jejak dari orang yang dianggapnya tidak berkenan atau membuatnya marah. Hal tersebut membuatnya berkeringat dingin memikirkan tentang perempuan cantik yang duduk di singasana tersebut.
"Mengapa kamu begitu pendiam? Apakah Kamu bisa bertahan hidup di tempat yang dingin ini? Berapa umurmu?" Chu Yang mengebor pertanyaan itu kepada sepupunya yang pemalu. Dalam pikirannya, dia harus kuat untuk membantu klan keluarga Chu atau dia akan menjadi kelemahan bagi seluruh klan.
"Saya akan bekerja keras, dan saya tidak akan mengecewakan permaisuri dan Lord Chu. Saya berusia delapan belas tahun pada bulan lalu dan saya siap mendedikasikan hidup saya untuk melayani Kamu dan Tuanku Chu " Dia membungkuk ke lantai.
"Aku akan mengambil kata-katamu ..." Permaisuri Chu menerima janji dari gadis cantik di depannya tersebut.
"Terima kasih, Yang Mulia Permaisuri Chu," Chu Yi memberikan janjinya karena dia sudah memastikan jalannya untuk terpilih sebagai salah satu kandidat.
Dia harus berpura-pura sebagai gadis yang lemah sehingga tidak ada yang akan mencurigainya ketika dia berbuat sesuatu yang licik di belakang mereka.