Kota Utrecht, Belanda. Satu minggu kemudian.
"Selamat pagi, Omaaa..." Anya datang menjenguk Oma sambil membawa buket mawar putih segar kesukaan Omanya.
Melihat kedatangan sang cucu bersama cucu buyutnya, Oma tersenyum sambil tangan keriput rentanya melambai pelan.
"Aku bawakan mawar putih kesukaan Oma." Anya meletakan buket mawarnya di nakas sebelum mengecup kening Omanya, yang saat ini tidak diperkenankan banyak bergerak karena penyakit jantungnya.
"Oma buyut, apakah sekarang sudah sehat?" Amoka mulai mengajak mengobrol Oma buyutnya.
"Sayang, Oma jangan diajak bicara dulu ya. Oma harus banyak istirahat." Anya mengingatkan Amoka. Mengingat Amoka senang mengajak Oma buyutnya mengobrol panjang lebar. Anya khawatir Oma akan lelah karenanya dan akan mengganggu pemulihan kesehatannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com