Waktu seakan-akan tengah berhenti saat ini. Apa yang terjadi saat ini terasa seperti sebuah mimpi dan hanya lah sebuah halusinasi saja.
Namun... tidak, hal ini benar-benar terjadi.
Dan Caerin menyadari hal itu saat Jaehyun melumat bibir nya dengan perlahan dan begitu lembut.
Seakan-akan bibir nya adalah sebuah porselin yang paling rapuh dan sangat mahal. Sama sekali tidak ada nafsu di dalam ciuman itu.
Ia perlahan membuka kedua matanya dan hal yang pertama ia lihat adalah Jaehyun yang memejamkan kedua matanya.
Caerin melihat bagaimana kedua mata dengan bulu mata yang panjang itu tertutup dengan rapat.
Hingga Jaehyun perlahan menjauhkan bibir nya dari bibir Caerin, menciptakan benang saliva yang menghubungkan bibir keduanya.
Juga kedua mata Jaehyun yang kembali terbuka, menatap Caerin yang tepat berada di hadapan nya dengan kedua mata biru nya.
Caerin hanya terdiam di tempatnya. Berusaha memproses apa yang baru saja telah terjadi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com