Di ruang utama itu terlihat dua orang yang duduk saling berhadapan. Namun bukan di atas sofa melainkan di atas karpet bludru berwarna gold itu.
Dengan segelas wine yang berada di atas meja kaca itu juga sebuah asbak.
Taeguk menghisap sebatang rokok itu, mengembuskan asap putih itu dari hidung juga mulutnya.
"Hufftt... kau tidak keberatan aku merokok?" ucap Taeguk.
Caerin menggeleng kan kepalanya. "Tidak, tidak sama sekali. Apa kau lupa kalau setiap harinya aku bertemu dengan orang-orang seperti mu," ucap Caerin tertawa kecil.
Yah, bagaimana mungkin ia merasa keberatan melihat Taeguk yang merokok saat dirinya setiap hari bertemu dengan orang-orang perokok di tempat ia bekerja.
Jadi ia sudah sangat terbiasa dengan hal itu sama hal nya dengan melihat orang-orang yang menikmati minuman beralcohol.
Taeguk tertawa kecil. "Thank you for your understanding. Aku perlu sesuatu untuk menenangkan pikiran ku," ucap Taeguk.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com