"Ada hubungan apa Haris dan Soraya?" pikir Reyhan bertanya-tanya.
Tadinya dalam otaknya memang selalu ada kalimat itu yang terlintas. Apalagi saat terakhir kali mereka bertemu, di mana Haris mengantarkan Soraya pulang ke apartemen. Kemudian dengan gagahnya dia melemparkan kepalan tangannya pada pipi Haris. Kesalahpahaman yang membawa petaka.
Reyhan menyulut sebatang rokok miliknya, sambil berdiri di depan jendela ruang tengah rumah Haris. Dia merasa ada suatu hal yang tidak beres dengan temannya ini. Sebab saat menceritakan tentang mantan kekasihnya itu, wajah Haris nampak tidak berselera.
Cukup lama Reyhan menunggu Haris di sana. Mereka berdua sudah berencana akan pergi mencari makan siang bersama. Sebenarnya, Haris yang mengajaknya. Pria itu benar-benar sudah melupakan perselisihan di antara mereka berdua.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com