Chapter - 1

Dibawah sore yang hangat ini, Senja akan menjadi saksi pengakuan cintaku padamu. Dibawah langit senja ini, Akan ku ukir namamu dilangit. Jika seandainya angin meniupnya, Akan kurajut setiap rangkai namamu di hatiku.

Cinta, Kata itu racau. Beribu makna didalamnya, Senja mewakili perasaanku. Cahaya orange itu akan redup dan berganti gelapnya malam, Setiap malam akan terasa hampa dan begitu panjang tanpa adanya kehadiran dirimu disisiku.

Setiap ucapanmu, Setiap matamu menyipit karena menyungging senyum dan memperlihatkan deretan gigi putihmu. Membuatku teringat akan kenyataan, Jika kau adalah air. Maka aku adalah wadah, Hanya bisa menampung mu untuk sementara.

Air itu sifatnya logis, Air begitu relistis. Air berubah mengikuti wadahnya, Sama halnya seperti dirimu. Kau sama sekali tidak pernah melihat kebelakang dan selalu mengejar gadis itu, Bahkan kau tidak tau perasaan ku selama ini.

Jika kau ingin berada disisiku katakan, Jika kau akan mengakui perasaanmu dibawah langit senja ini ditemani cahaya orange.

Bulan, Ia sama denganku. Aku tidak seindah dia yang seperti matahari, Aku juga tidak sebersinar itu dimatamu. Tapi bukankah aku yang menemaniku sepanjang malam?

Jika memang sore ini menyiksa, Relakan mataharimu ini tenggelam. Tapi berjanjilah, Kau tidak akan gugur setelah musim semi berlalu. Aku akan selalu bersamamu juga mencintaimu.

Tertanda,

Gadis senja.