webnovel

BAB 4

Menunggu kamu menerima permintaan ma'afku itu sangat sulit

__Love deep Admirer__

*****

Hari hari berlalu, Maira kini sangat sulit untuk meminta ma'af pada lelaki itu. Lelaki yang bekerja di depan kampusnya, ia tak ingin punya masalah dengan oranglain.

"Ra, lu mikirin apa sih daritadi. bengong mulu." rupanya Kina memerhatikan Maira yang selalu diam di kelasnya, entah apa yang ada di pikiran sahabatnya itu.

Maira menoleh pada Kina, tapi ia kembali lagi melihat papan tulis di depan. dengan mata yang tetap fokus ke arah papan bor. padahal di papan itu tidak ada tulisan apapun.

Kina menepuk bahu sahabatnya. "Kenapa sih Ra ? cerita sama gue." Maira tetap tak bergeming, masa iya sih. dia bercerita pada Kina soal masalahnya dengan lelaki itu.

Karena Kina merasa Maira tak membutuhkannya, ia diam saja. kalau Maira butuhpun ia pasti akan bercerita padanya meminta pendapat sahabat karibnya.

"Yaudah kalo lo gak mau cerita Ra. tapi, kalo ada masalah jangan dipendem sendiri Ra. kamu kan masih punya temen, kamu bisa cerita sama aku." ucapnya, Maira mengangguk.

Kina menghembuskan nafasnya pelan, Fajri menghampirinya "Kin, napa tuh anak ?." tanyanya menunjuk Maira dengan dagunya.

Kina mengangkat bahunya tanda tak tahu. akhirnya Fajri duduk di depan Maira. "Ra, kenapa ?." Maira kaget melihat Fajri yang tiba-tiba duduk di depannya. yang membuyarkan semua pikirannya.

"Ah__ eng_enggak kok Faj. aku gak papa." ucap Maira gugup, mengapa juga Fajri malah menghampirinya disaat ia sedang melamun.

Fajri memicingkan matanya curiga. "gue gak percaya Ra, coba cerita ke gue. lo kenapa ? daritadi ngelamun terus, ada masalah ?."

Maira menggeleng. "gak ada, selow aja sih Faj, kalo ada masalah aku pasti cerita kok sama Kina. ya kan kin ?" Maira menoleh pada Kina, yang saat itu juga melihatnya, Kina mengangguk.

"Nah.. kan ? masa kamu gak percaya sih Faj. udah ah, sana balik ke belakang. biasanya juga duduk di belakang. tumbenan mau di depan."

Fajri menampilkan cengiran kudanya, "Iya Ra. gue balik kok, gue ogah banget kalo duduk di depan pelajaran pak kakek." sambil tertawa Fajri bangkit dari duduknya dan memilih bangku paling pojok kiri belakang. itu adalah tempat paling nyaman baginya, bisa tidur saat pelajaran pak kakek.

Maira mengambil handphone di tasnya, ia belum melihat chat ataupun notif dari handphone-nya, ia takut ada informasi penting.

Satu pesan masuk dari nomor baru, Maira mengerutkan keningnya. perasaan aku gak pernah deh ngasih nomor aku ke siapapun itu, dan aku juga gak ngijinin orang buat ngasih nomor aku ke orang yang gak aku kenal.

+628xxxxxxxxxxx

P

P

P

P

Maira tak berniat untuk membalasnya, kalaupun itu menurut orang itu penting, ia pasti akan mengirim pesan pada Maira langsung to the point. bukan malah mengirim pesan hanya dengan empat huruf, dengan huruf yang sama pula.

"Tau lah. males banget balesnya, kalopun penting, pasti dia hubungin aku lagi."

Baru saja Maira ingin menyimpan kembali ponselnya, ada notif lagi di roomchat WhatsApp-nya. Maira membaca pesan dari salah satu sahabatnya saat ia SMK.

Reina :

Raaaa....

Kangeeennnn

Maira cepat-cepat membalas pesan sahabatnya itu, setelah satu minggu lamanya, ia baru mendapatkan pesan dari sahabatnya yang saat ini bekerja disalah satu Mall di jakarta.

Maira:

Iya Rei, aku juga sama. kangen sama kamu

kamu apa kabar ?

tak lama kemudian ada balasan lagi, dari Reina

Reina :

Aku baik Ra, gimana kuliah kamu ?

kamu juga apa kabar nih ?

Maira :

Alhamdulillah baik. kuliah aku lancar kok Alhamdulillah. kamu gimana kerjanya ?

Reina :

Lancar juga Alhamdulillah.. hehe, walaupun aku juga kadang suka bikin kesalahan.

Maira :

wajar Rei. kan baru kerja, oh iya. mmmh.. masih tetep jomblofissabilillah nih kamu ?

😂😂 wkwk

Reina :

Masih dong, kan dulu kita bilang Ra, kita harus tetep dalam status itu. wkwk. jomblo sampe halal kan ?😁

Maira :

iyadong Rei, nanti undang loh ya kalo nikah

Reina :

Ihh Ra. kamu ya, baru juga lulus SMA, masa langsung nikah aja sih. oh iya Ra, aku lanjut kerja ya. waktu istirahat udah abis, nanti kita lanjut lagi.. okeyyy

Maira :

Iya Rei.. semangatttttttt...😘😘😘

Reina :

Iya... kamu juga semangat kuliahnya😘

Maira menyimpan kembali handphone-nya ke dalam tas.

"Assalamu'alaikum.. selamat pagi.." Dosen mata kuliah Pie Makro telah datang, untuk mengajar.

"Wa'alaikumussalam.. pagi juga pak."

Suara Fajri menyahut dari belakang. "Hoaamm. eh Sa, gue absenin ya. gue mau jalan-jalan dulu ke China."

Seisi kelas melihat ke arah Fajri, Salsa bertanya. "Ke china ?."

Fajri mengangguk. "dalam mimpi sa."

Seisi kelas tertawa terbahak-bahak. "Kerjaan lo mah cuma ngayal aja Faj. kerjaan cuma mimpi doang, ada dosen, jangan bikin pulau terus, kan percuma aja pulau-pulau di indonesia pasti nanti ditimbun lagi. hahahaha" ucap Danial.

Seisi kelas tertawa lagi, jika Danial dan Fajri sudah berdebat, pasti kelas akan ramai seperti pasar.

Sang dosen di depan hanya diam tak menanggapi, sudah biasa rasanya jika ia mendengar keributan dua mahasiswa-nya itu, jika digertak-pun pasti mereka tak akan mendengarkannya. yang ada pasti ia yang lelah, karena umur yang semakin membuatnya rentan jika mengeluarkan amarahnya.

"Udah. Udah Iiihh.. jangan pada ngebacot terus ih, udah ada dosen juga.'" Ucap Kina marah. ia paling tidak bisa jika berisik di kelas, ia tak segan-segan mengeluarkan kata-kata pedasnya. karena selain berisik, mereka juga tak menghargai dosen yang sedang mengajar di kelas.

"Ssstt... ada Madam marah, jangan berisik." ucap Sam.

Kina mendelik tajam pada Sam. "bisa gak sih kalo diem pasa ada dosen ?."

"Gak bisa, gimana dong ?." tanya Sam balik. Kina menggertakkan giginya. "Mending keluar deh kalo gak niat belajar, kan cuma ngeganggu anak-anak yang belajar serius doang."

Dosen di depan menyahut. "Udah jangan berisik, mau dimulai gak ?."

"Mauu paaakk." sahut mahasiswa dan mahasiswi.

Dosen itu mulai menuliskan setiap kata yang ada dalam buku, tulisan yang ia tuliskan itu, seperti tulisan latin. wajar, kalau orangtua dulu memang begitu tulisannya, seperti latin.

🍁🍁

🍁🍁

🍁🍁

TBC

Vote

Comment

Follow me uyuNuraeni