"Loh, kenapa dia turun di sini? Bukannya seharusnya rumah dia itu masih jauh ya?" pikir Aksa.
Ternyata Bulan sengaja turun tepat di taman kota. Karena Bulan ingin menenangkan dirinya. Aksa pun ikut turun dari dalam mobilny dan terus mengikuti Bulan dari belakang.
Bulan duduk di kursi yang ada di taman itu sambil melamun. Dan tiba-tiba saja Bulan berteriak sendiri. Seperti seseorang yang sedang stress.
"Aaa... Aku harus gimana sekarang? Aku ga mau keliatan menyedihkan apalagi kak Febian menganggap jika pilihan yang aku buat untuk tinggal bersama Ayah itu salah. Aku mau keliatan baik-baik aja di depan kak Febian. Tapi gimana caranya? Sedangkan kak Febian udah keren banget sekarang. Dia udah sukses. Beda banget sama kehidupan aku yang ga jelas ini," ucap Alana yang di dengar langsung oleh Dewa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com