Dengan langkah mantap, Nosa segera berjalan menuruni tangga. Setelan celana jins, kaos putih polos sengaja dikenakannya saat ini. Terkesan kasual dan sederhana. Penampilannya tetap memesona dengan tampil santai.
Setelah berpamitan dengan Si Mbok, Pak Jun dan Pak Budi yang berada di pos satpam, ia segera melajukan kendaraannya membelah jalanan yang tidak begitu ramai. Pikirannya dibuat sesantai mungkin, agar nanti ia bisa menghadapi pertanyaan yang akan diajukan padanya.
Terutama pertanyaan dari kedua orang kakak lelakinya yang tak banyak bicara, tapi begitu memperhatikannya. Pertanyaan yang enggan untuk dijawab oleh Nosa, karena ia tahu pertanyaan macam apa yang akan diajukan untuknya.
Nosa menghela napas lagi, berusaha menguatkan hatinya bahwa ia akan baik-baik saja setelah selama ini kerap kali menghindar untuk bertemu dengan keluarga besarnya. Kali ini ia harus benar-benar siap menerima segala kemungkinan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com