"Kak Dia baik-baik saja?"
Diandra menganggukkan kepalanya mengiyakan. "Kenapa?"
"Maafkan Nau."
Naura berlari menghambur ke dalam pelukan Diandra, menimbulkan tanda tanya besar di dalam hatinya.
"Hei, ada apa denganmu?" Diandra membalas pelukan Naura yang telah mendekap tubuhnya dengan berurai air mata.
Gadis itu tidak menjawab pertanyaan Diandra. Hanya tangisnya yang seolah tiada henti terdengar di telinga. Isaknya terjeda ketika ia mencoba menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Wajah gadis itu seketika memerah.
Diandra menepuk bahu Naura dengan penuh kasih sayang. Tanpa mengetahui penyebab mengapa gadis lugu itu menangis tersedu-sedu, ia hanya memeluk dan sesekali menepuk bahu Naura, berharap gadis itu bisa menghentikan isak tangisnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com