Dan kini Nosa benar-benar pusing dengan semua yang telah terjadi. Ia mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana. Ketika dihidupkan, bunyi notifikasi beruntun disusul dengan pesan-pesan yang bermunculan di dalam aplikasi hijaunya.
Beberapa panggilan telepon dari wanita yang ingin dihindari, sekaligus tak bisa didekatinya itu mengisi log panggilan tak terjawab. Sudah beberapa minggu terakhir ini ia sengaja tidak memberikan kabar apapun pada Gladys.
Sengaja Nosa menyibukkan diri dengan pekerjaan dan kegiatan rutinnya setiap hari. Apalagi ketika Haris memberikan kabar baik, bahwa ia sempat bertemu dengan seorang wanita yang begitu mirip dengan Kaylila. Semangat hidup Nosa yang sempat meredup seketika muncul berapi-api.
Sudah tiba saatnya ia harus bersikap tegas pada Gladys. Segera dibuka pesan dari Gladys yang beruntun dikirimkan.
[Sayang, di mana? Aku merindukanmu!]
[Sayang, aku kangen ….]
[Kamu marah padaku? Balas pesanku!]
[Sayang … aku rindu kamu ….]
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com