Dr. Ajeng telah lama pergi. Kaylila memilih berdiam diri di kamar. Masih terngiang di telinganya apa yang dikatakan oleh dr. Ajeng. Menjadi Nyonya besar dalam naungan nama besar Sasongko ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan.
Dan ternyata pernikahan mereka bukanlah pernikahan impian seperti yang dibayangkan Kaylila. Bagaimana tidak, perubahan status social yang dialaminya saat ini penuh dengan keraguan. Mungkin semua ini karena dia tidak mengetahui apapun tentang keluarga Sasongko. Tidak ada yang mengingatkannya. Seandainya saja dr. Ajeng tidak mengatakannya, entah sampai kapan dia akan tahu.
Sedikit penyesalan dirasakan Kaylila. Semua berlalu begitu cepat. Pernikahan kilat, adaptasi kilat. Semua serba kilat. Andai dia sempat mempertimbangkan terlebih dahulu keputusan ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com