webnovel

prolog

" Plak! " Suara yang berasal dari sebuah tamparan keras ayah, ah.. tidak, bukan ayah tapi baji*gan itu kepada ibu yang tengah membelaku.

" BAGAIMANA BISA KAU INGIN MENYERAH KAN NYA?! DIA ADALAH ANAK KECIL YANG MASIH SANGAT POLOS! APA? MONSTER KATA MU?! PLESETAN DENGAN ITU SEMUA! AKU CLAIRE TIDAK AKAN MEMBIAR KAN NYA !! " teriak ibu dengan penuh emosi.

" LALU KAU MAU BAGAIMANA HAH?! KAU MAU MEREKA DATANG KE RUMAH DAN MENGESEKUSI KITA SEMUA?! LEBIH BAIK MONSTER ITU SAJA YANG MATI, sia*an! " bentak ayah sambil memukul ibu.

sementara itu anak mereka satu satu nya yang bernama Ares Ivaylo yang masih berusia 12 tahun sedang mengintip perkelahian ayah dan ibu nya dari pintu kamar nya.

Saat melihat ibu nya yang di pukul terus menerus oleh ayah nya, mata Ares pun mulai berkaca kaca dan mencoba untuk membantu ibu nya.

" Ayah.. ayah! Berhenti lah ayah! " Bujuk Ares.

Ayah yang melihat Ares ikut campur semakin marah.

Ayah berjalan menuju ke arah Ares sambil tersenyum tipis dan membawa p*sau yang berada di dekat nya.

Saat itu Ares hanya bisa mundur perlahan lahan, namun sial nya ia terpojok.

Sementara itu ayah sudah semakin dekat dengan Ares dan segera meluncur kan p*sau keperut Ares.

Namun dengan segenap tenaga ibu berlari untuk melindungi Ares dengan punggung nya, alhasil p*sau pun tertancap di punggung ibu yang membuat nya kehilangan banyak darah.

Saat itu yang ada di pikiran Claire hanya lah masa depan anak nya yang harus ia lindungi dengan sekuat tenaga, meski pun ia harus kehilangan nyawa nya ia tak peduli.

Ibu mulai merintih kesakitan dan berteriak kepada anak nya yang sedang ia peluk itu.

" ARES IVAYLO! Kau harus hidup menjadi seseorang yang kuat! Hancur kan siapa pun yang menggangu mu bahkan jika itu adalah aku atau pun ayah mu! " Teriak ibu sambil tersenyum walau pun ia sedang kesakitan.

Claire yang tadi nya membulat kan tekat untuk tidak menangis di depan anak nya namun saat ia mendengar suara anak nya air mata nya langsung jatuh bercucuran bagaikan air terjun.

"Ibu..?! Ibu tidak apa apa? " Teriak Ares.

" Ares.., ya ibu tak apa.." Ucap ibu sambil tersenyum tipis.

Semakin lama ibu mulai lemas dan tidak lama kemudian ibu meninggal dunia.

Saat itu Ares menangis dengan keras karena melihat ibu yang berhenti bergerak dan terkapar lemas.

Di saat bersamaan terdengar bunyi pintu yang terbuka.

Ayah memaling kan pandangan nya ke arah pintu dan melihat siapa yang membuka pintu itu.

Saat menoleh kan kepala nya ayah melihat seseorang yang sangat tidak ingin ia temui, ia adalah kakak laki laki ibu yaitu Teivel Oleander.

Paman Teivel datang dengan keadaan berlumuran darah dan terdapat kain yang terikat di lengan nya.

begitu paman melihat ayah menusuk punggung ibu paman langsung berubah ekspresi yang tadi nya wajah nya datar menjadi seperti seorang yang akan membunuh siapa pun.

Teivel berjalan menuju Ares dan ibu nya.

" Halo Ares, lama tak berjumpa. Oh iya, apakah ayah mu yang membuat ibu begini?" Tanya Teivel dengan lembut kepada Ares.

Ares hanya mengangguk dengan wajah merah karena menangis.

" Baik lah kalau begitu " ucap Paman sembari menutup mata Ares dengan kain yang terikat pada lengan nya.

Walau pun mata Ares tertutup rapat, ia tetap dapat mendengar apa yang terjadi

" Mau apa kau jika memang benar kalau aku yang menusuk nya bang*at! Lagian dia juga yang salah, aku hanya berniat untuk menusuk monster itu dan membiar kan jal*ng itu, tapi dia sendiri malah melindungi monster itu. Itu bukan salah ku kan?! " Oceh ayah.

Setelah mendengar suara itu aku tidak tahu apa yang terjadi, aku hanya mendengar suara pukulan pukulan keras,

Paman Teivel pun tidak mengeluar kan suara sama sekali.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang sedang menuju ke arah ku, apa kah itu ayah? Aku takut..

Langkah kaki itu sudah berada tepat di depan ku, seperti nya aku sedang di gendong oleh nya, apakah ini ayah atau paman? Yang jelas aku mencium bau anyir darah dari nya.

Karena terlalu banyak mengeluar kan air mata, mata ku menjadi sangat mengantuk, tanpa sadar aku tertidur di gendong nya.

Saat terbangun dari tidur ku, aku berada di tempat yang belum pernah aku lihat sebelum nya.

Aku terduduk dan melihat paman yang tertidur lelap di kursi sebelah tempat ku tertidur.

" Ugh.. " ucap paman sambil perlahan membuka mata nya.

" Ah.. kau sudah bangun? " Tanya paman kepada Ares.

" Iya.. " jawab Ares sembari mengangguk kan kepala nya.

" Em.. paman.. bagaimana kabar ibu ku? " Tanya Ares.

" Ah.. benar juga kau juga harus tahu tentang ini, hah.. Ares.. ibu mu sudah meninggal kan dunia ini.. " jawab Teivel.

" Ah... Ibu... " Ucap Ares.

" Kau mau makan? Kau pasti lapar ayo ikut aku " ucap paman sambil perlahan menggendong Ares.

Ares yang sedang di gandeng oleh paman bertanya " paman kemarin siapa yang menggendong ku? " Tanya Ares.

" Kemarin malam? Tentu saja paman mu ini " jawab paman.

" Oh iya, bisa kah kamu memangil ku Teivel saja? " Perintah Teivel.

" Em.. baik lah Teivel " ucap Ares.

Singkat cerita setelah makan Teivel membawa Ares ke sebuah ruang an yang di penuhi oleh buku buku dan juga alat pembuat obat, wangi obat pun sangat pekat di ruangan tersebut.

Saat memasuki ruang an tersebut Teivel memakai kacamata nya dan mulai meneliti buku buku yang ada di rak nya.

Ares yang melihat Teivel sangat serius terhadap buku buku di rak tersebut berpikir bahwa Teivel tidak semenakut kan kemarin malam.

" Teivel.. Teivel apa kah kamu bisa melatih ku agar menjadi kuat? " Tanya Ares dengan nada pelan.

" Hm.. memang nya untuk apa? " Teivel bertanya kembali.

" Sebenar nya sebelum ibu meninggal, ia meminta ku untuk menjadi yang terkuat dan menghancur kan siapa pun yang menghalangi ku.. " jawab Ares.

" Ibu mu bilang begitu? " Tanya Teivel.

" Ya.. maka dari itu mau kah kamu mengajari ku? " Ucap Ares.

" Baik lah, apakah kau bisa membaca? " Tanya Teivel.

" Em.. ya, Aku bisa membaca sedikit, aku pernah di ajari membaca oleh ibu " jawab Ares.

" Kalau begitu apa kah kau bisa membaca ini? " Tanya Teivel sembari menyodor kan sebuah buku ke hadapan Ares.

" apa ini Teivel? " Tanya Ares memiring kan kepala nya.

" Coba bacalah dulu " perintah Teivel.

" Baik lah!" Ucap Ares

" dasar dasar pelatihan tubuh! " Suara Ares membaca judul buku yang di berikan Teivel.

" Lumayan juga untuk anak seusia mu, lanjut kan lah Ares "ucap Teivel.

" Tapi Teivel, ini untuk apa? " Tanya Ares.

" Sudah lah baca saja, kalau sudah baca semua akan ku beri kan lagi buku yang baru " jawab Teivel.

" Baik lah..! Akan ku baca ini dengan cepat! " Ucap Ares dengan menggebu gebu.

Ares dengan cepat menguasai cara membaca dan juga belajar dari buku buku yang di berikan Teivel.

Ke esok kan hari nya Ares di perintah oleh Teivel berlari 50 kali mengelilingi rumah, kata Teivel sih untuk melatih stamina ku.

Dan esok hari nya aku masih di perintah untuk berlari dan di tambah juga dengan push up 100 kali di pagi hari dan juga malam hari.

Minggu depan nya aku belajar mengayun kan tinju dengan benar.

Semakin lama latihan ku juga semakin bertambah dan juga hari demi hari aku semakin kuat.

Hari demi hari pun berlalu,dan kini sekarang aku sudah berusia 20 tahun.

____________________________

Bab 0/prolog

Penulis: nikenaa

Pengarang: nikenaa

Bagaimana perkembangan Ares selama di rawat oleh Teivel?

Mengapa Ares di panggil monster?

Siapa kah yang mengincar Ares?

Cari tahu jawabanya di bab selanjut nya!

Bab 1 akan update pada pertengahan bulan Juni.

Info lebih lengkap nya ada di

ig : @nikenaaaaaaa