Sinar matahari tak terasa menyengat ketika mengenai kulit, padahal sudah pukul sepuluh yang biasanya terasa lebih panas. Malahan lebih menyakitkan ketimbang pukul dua belas siang.
Hembusan angin semakin kencang, membuat gadis berambut panjang itu mencoba untuk tetap berdiri tegap sambil menyentuh salah satu tangan cowok yang ada di dekatnya. Rambut bagian depannya bergerak menutupi wajah, dan tiba-tiba saja Hazel menyingkirkan bagian itu.
Senyum yang begitu tipis, dan menenangkan dia berikan untuk Alra. Sementara gadis itu melepaskan genggamannya pada Rio, melangkah mundur sedikit karena jantung yang tidak bisa berdetak dengan kencang.
"Al, Jalan-jalan yuk!"
Alra menoleh ke arah Rio cepat, mengangguk sebelum akhirnya berlari menghampiri temannya itu. Mereka berjalan beriringan menyusuri jalanan setapak dengan bunga bermekaran di sepanjang jalan kanan dan kiri mereka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com