"Ahahah! Gini loh Ma gini!" gadis itu mengambil alih pulpen, dan buku LKS milik Irma. Irma sendiri mulai memperhatikan Alra yang sekarang sedang menulis sesuatu di sana, kalimat untuk dua gambar yang sedang berbicara padahal mereka hanya gambar tanpa kalimat.
Kedua gadis itu tertawa terbahak-bahak, membuat sebuah dialog lucu yang bahkan orang lain membacanya saja tidak tertawa. Beberapa cowok yang lewat malah mengatakan mereka gila karena menertawai sebuah dialog yang sama sekali tidak lucu. Namun, Alra, dan Irma tak menanggapi, mereka terus membuat dialog sampai wanita yang cukup muda itu datang dengan membawa buku besar matematika.
Ini pelajaran terakhir dengan guru wanita yang paling mereka sukai. Kelas langsung berubah menjadi senyap, Bu Lastri mulai menjelaskan bab baru karena kemarin sudah selesai ulangan harian untuk bab tiga. Bab empat cukup mudah bagi Alra, tapi tidak dengan Irma.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com