webnovel

Novella Metafosa

Chapter 12 : Novella Metafosa.

_Likenzo_

Jam istirahat..

Kenzo duduk sendiri di kursi meja kantin. Sudah dua menit lalu dia duduk sendirian dengan keadaan mata kantuk, ini semua gara gara dirinya malah mengajak Lidia makan di tengah malam hari ke Restoran ayam.

"Hoaamm.." Kenzo menutup mulutnya yang menguap dengan punggung tangan.

"Ngantuk sekali.." Lirihnya menopang dagu melirik seisi kantin.

Tidak ada yang menarik di sini, dulu saat menjadi seorang wanita dirinya sempat terjebak di masa lalu. Sedikit cerita singkat tentang kisah Novella dalam jiwanya.

Novella Metafosa. Siswi SMA yang cantik, dingin dan kejam. Mulutnya yang sadis membuat beberapa siswi lain tak mau mencari masalah dengannya. Tidak ada Siswa yang tidak jatuh cinta padanya, tak terkecuali Morgan yaitu kakak sepupu dari Febbe kekasih Kenzo saat ini.

Singkatnya, Morgan membuat sebuah perjanjian dengan orang orang canggih di masa depan. Membuat jiwa Novella terlepas dari Raga dan bereinkarnasi pada tubuh seorang Lady Istana Jenderal utara di tahun 1316 Dinasti Goguryeo.

Saat itulah dia menikah dan memiliki anak, sampai pada akhirnya dia tahu bahwa semua ini rencana Morgan sendiri yang menyamar sebagai suaminya di masa Goguryeo jaya yaitu Pangeran kekaisaran bernama Yoon-Sang.

Novella kecewa, lalu tanpa sengaja ia terjatuh ke danau bersama anaknya lalu berakhir bereinkarnasi ulang ke tubuhnya kini sekarang yang seorang Siswa SMP bernama Kenzo.

Anaknya sendiri sudah mati, karena pada dasarnya jiwa yang lahir dari masa lalu tidak akan bisa menerobos masa depan. Jika dipaksa maka jiwa tersebut akan hancur dan mati, dan itulah yang terjadi pada anaknya yang baru lahir dulu.

Suaminya sendiri yaitu Morgan. Tapi Novella sudah bertekad untuk menjadi dirinya yang sekarang yaitu sosok pria bernama Kenzo. Dirinya tidak bisa kembali ke raga aslinya, karena ternyata raga asli Novella di masa depan kini sudah musnah bersama rimbunan bangunan rumah sakit yang roboh semasa gempa besar terjadi dikota itu.

Singkatnya lagi, sudah bebetapa tahun berjalan dan kini Kenzo sudah menduduki bangku SMA. Dia perlahan sudah melupakan kejadian di masa lalu sekaan itu adalah mimpi. Itu semua adalah kisah singkat dari masa lalu Novella dulu, sebelum dirinya terjebak di tubuh Kenzo sampai saat ini.

Kisah itu juga di ceritakan di buku pertama, yang berjudul Novella Metafosa.

"Woii!"

Teriakan Aryo mengagetkan Kenzo yang sedang melamun.

"Apa bisa sekali saja kau tidak mengagetkan ku?" Pinta Kenzo dengan jengah.

"Ya maap.. Ngomong ngomong, apa kau sudah baca buku yang sempat viral di sosial media itu?" Tanya Aryo setelah duduk di kursi seberang mejanya.

"Buku apa?" Tanya Kenzo.

"Buku ini," Aryo menyodotkan layar handphonenya.

"Aku mendownload nya dari aplikasi Novel--" Sensor. "Buku ini judulnya Novella Metafosa. Kau tahu? Buku ini baru saja rilis," Jelas Aryo dengan semangat.

Kenzo hanya tersenyum menanggapi. 'Itu buku yang ku buat bodoh, cerita dari kisah asli ku sendiri.' Batin Kenzo.

"Dan kau juga harus tahu, katanya penulis ini menuliskan ceritanya dari kisah nyata dia sendiri. Aku juga jadi penasaran siapa penulisnya, di platform ini hanya memberikan informasi penulis bukunya berupa nama pena saja, sayang sekali." Ungkap Aryo.

"Kau sangat ingin tahu siapa penulisnya?" Tanya Kenzo.

"Memangnya kau tahu? Aku ingin sekali tahu, di sini tertulis nama samaran Piano Dell Silenzio. Cepat katakan dan beri tahu aku!" Kata Aryo dengan semangat menggebu gebu.

"Jika penulis aslinya hanya menyertakan nama samaran saja, artinya dia tak mau identitasnya terbongkar. Kita.. Yang notabennya hanya pembaca seharusnya tak boleh melewati privasi penulis, itu yang harus kau tahu." Jawab Kenzo.

Aryo menatap malas sahabatnya itu. "Ku kira kau benar ingin memberitahu ku," Dengus Aryo.

Kenzo tersenyum tipis.

"Tapi Ken, aku dengar kabar katanya semalam kemarin saat malam minggu Febee menginap di ramah mu, apa benar?" Tanya Aryo.

Kenzo menatapnya serius, dari mana dia tahu? Seharusnya tidak ada yang tahu soal itu siapapun, kecuali adiknya juna dan.. Lidia.

"Dari mana kau tahu?" Tanya Kenzo malah balik bertanya.

"Aku hanya mendengar gosip, ku kira benar. Tapi sepertinya tidak mungkin, secara kau sangat membenci gadis itu." Jawab Aryo terkekeh kecil.

"Aku tidak membencinya, hanya tidak suka saat dia terlalu posessive terhadap ku," Ralat Kenzo.

Aryo hanya mengangguk anggukan kepala sebagai jawaban terserah, lagi pula yang dikatakan Kenzo tidak salah semuanya.

Di tengah obrolan mereka, Lidia datang ke kantin dengan sendirian. Melihat itu Kenzo berubah jadi tersenyum manis, dia melambai ke arah gadis itu dan menyuruhnya duduk semeja.

"Hey di sini!" Teriak Kenzo.

Aryo melotot hampir saja menyemburkan minuman soda kaleng di tangannya, dia melirik ke arah lain di mana ternyata Febee juga ada di kantin bersama teman temannya yang lain.

"Ken!" Bisik Aryo setengah terpekik.

Kenzo mengabaikan Aryo dan terus meneriaki Lidia. Tapi sepertinya Lidia berpura pura tak mendengar suaranya, terlihat gadis itu seakan menjauhi kantin berusaha menghindari sesuatu. Kenzo bingung, ia melirik Aryo dan bertanya ada apa.

"Ada apa?" Tanya Kenzo.

Aryo tidak menjawab, dia hanya menunjukan sesuatu melewati lirikan ekor matanya ke arah lain. Kenzo yang mengikuti arah sahabatnya itu mencari sesuatu yang ditunjukan, sorot mata Kenzo mengarah pada seorang gadis cantik yang tak lain adalah kekasihnya.

Disini Kenzo teringat sesuatu, saat awal pertama dia mengajak Febbe pacaran. Dulu, saat dia pertama kali memasuki tubuh Kenzo ini, banyak orang percaya pada rumor bahwa Kenzo dulu adalah orang yang menyukai sesama jenis.

Kenzo juga cupu dan penakut, banci dan tak berminat sama sekali dengan perempuan. Satu satunya gadis yang mau dengannya hanya Febee. Ya, Febee. Aneh sekali, gadis lain memaki dan mencemoohnya. Tapi Febbe yang notabennya adalah primadona sekolah justru menyukainya.

Dari situlah Novella memiliki akal, dia yang sudah berada di raga Kenzo telah merubah segalanya. Kenzo merubah penampilannya menjadi gagah dan tampan, membuat roti sobek di perutnya dengan berolahraga berat setiap hari.

Dia juga punya akan untuk menjadikan Febee kekasih pura puranya, dan tentu di terima suka cita dari Febee sendiri. Namun saat itu sampai saat ini Febbe tidak mengetahui jika Kenzo sekarang bukanlah Kenzo yang dia harapkan. Melainkan Raga yang sudah dimiliki oleh jiwa Novella.

Maka dari itu, saat rumor sudah mereda dan hilang, Kenzo hendak memutuskan hubungan tanpa rasanya dengan Febbe. Tapi gadis itu menolak dan terus menganggap diri Kenzo milik dirinya seorang, tak perduli perkataan kotor dan cacian yang Kenzo lontarkan dari dulu sampai saat ini.

Yang saat ini Kenzo pikirkan adalah, bagaimana dirinya bisa lepas dari Febee? Sedangkan dirinya baru saja menyentuhnya, merenggut mahkotanya tanpa sengaja.

"Kenapa dia menatap ku seperti itu?" Tanya Kenzo pada Aryo.

Aryo mengusap wajahnya prustasi. "Kau bodoh atau apa si Ken? Tentu gadis mu cemburu karena kau memanggil gadis lain selain dirinya, sudahlah terima saja nasib mu nanti." Jawab Aryo.

Kenzo mengerutkan dahi tak mengerti. 'Memangnya kenapa?' Monolog Kenzo dalam hati.

Diliriknya lagi Febee yang duduk di meja lain, ekspresi gadis itu seakan sedih dan marah terbakar api cemburu dengan wajah tertunduk memainkan kuah Baksonya.

"Dia juga kenapa seperti itu? Apa aku baru saja menyakiti perasaannya? Tapi aku hanya kasihan pada Lidia yang susah mencari tempat duduk. Tekad ku untuk jauh darinya setelah ini semakin kuat, dasar pencemburu." Gumam Kenzo memutar bola mata malas.