'Piimmmm.. Piimmmm..'
Kereta melandas di stasiun terakhir, Bandung. Kota yang megah dan penuh mitos di dalamnya, antara perebutan kekuasaan hingga asmara cinta.
"Yeayy sampaii!"
Lidia tersenyum, melihat temannya Hani terpekik sangat girang saat sudah turun dari kereta. Kini mereka berdua berdiri menghadap plang stasiun bertuliskan Stasiun Bandung.
"Ya.. Aku benar benar tidak sabar bertemu dengannya, hatiku rasanya berdegup semakin kencang saat ini." Ujar Hani menyentuh bagian dada kirinya.
Lidia tersenyum, ia memaklumi kebodohan temannya yang berteriak kencang ditengah tengah ramainya orang.
"Hemm.. Kita beli roti O yukk! Aku lapar," sahut Lidia menarik tangan temannya berjalan pergi.
Mereka sampai didalam toko roti, Lidia yang tak mau berlama lama langsung memesan roti pesanannya.
"Kak, roti O satu!"
"12 ribu kak," Ujar kasir.
Lidia merogoh dompet lalu melirik temannya. "Kau tak ingin memesan juga?" Tanya Lidia.
"Ouh.. Iya boleh boleh." Sahutnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com