"Sayang apakah tamu-mu sudah pulang?" Amanda menyerngitkan dahinya tak mengerti. Bukankah tadi itu tamu Arya? Kenapa dia malah tanya padaku? Batin Amanda.
"Tamu? Aldo? Bukankah dia tamu kamu?"
"Bukan dia. Tapi tamu bulanan kamu. Apakah sudah selesai?" Amanda tersenyum karna rupanya suaminya itu sudah tidak sabar untuk melancarkan aksinya kembali.
"Belum. Baru juga tiga hari."
"Lalu? Memangnya harus sampai berapa hari?" Arya memang tak mengerti dengan masalah siklus haid perempuan.
"Paling cepat 5 hari. Tapi kadang juga sampai 8 hari." Tukas Amanda memberi jawaban.
"Apa?? Kenapa masih lama sekali. Apakah tidak bisa di percepat?" Ucap Arya terdengar seperti anak kecil yang sedang merajuk.
"Tentu saja tidak bisa itu kan keluar sendiri secara alami. Tidak bisa di tahan untuk berhenti ataumu di percepat."
"Huft.." Arya hanya bisa mendesah membuang napasnya dengan perasaan kecewa.
"Tapi bukankah kita masih bisa beepelukan dan berciuman?" Tanya Amanda.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com