Ketua Jing Hao tidak takut terhadap jurus maut itu. Dengan bentakan nyaring, ia pun langsung mengeluarkan jurus pamungkas miliknya.
"Tongkat Kemala Memukul Naga!"
Wushh!!!
Tongkatnya bergerak menyambut serangan lawan. Benturan antara tongkat dan tombak tidak bisa terhindarkan lagi. Kedua tokoh kelas atas itu langsung terlibat kembali dalam pertarungan sengit yang menentukan hidup dan mati.
Gadis Pengemis Cantik tidak bisa tinggal diam. Walaupun ia tahu kemampuannya masih jauh dengan sang kakek, tapi ia tetap mau berusaha mencobanya.
Ia berharap semoga dirinya bisa memberikan bantuan untuknya.
Pedang tipis berkebelat. Tebasan pedang datang secara beruntun. Tiga orang sedang bertarung sengit. Jurus-jurus yang mereka keluarkan bukan jurus kelas bawah, sehingga kalau di sana ada orang awam, niscaya ia akan terlempar jauh ke belakang karena gelombang kejut yang tercipta dari setiap jurus itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com