"Saat pertarungan mereka sudah dilanjutkan, lebih baik kita segera pergi saja dari sini," katanya kepada empat rekan di sisinya.
"Kenapa harus pergi? Dengan kekuatan gabungan kita sepuluh tokoh, aku yakin pemuda itu akan menemui ajal," ujar si Pelukis Kejam.
Di antara sepuluh tokoh sesat yang ada, si Pelukis Kejam ini sifatnya sangat mirip dengan si Kipas Besi. Mereka berdua adalah orang-orang yang keras kepala.
Keduanya terkadang tidak percaya terhadap ucapan orang lain. Mereka baru percaya ketika sudah merasakannya sendiri.
Biasanya, orang-orang seperti itulah yang banyak celaka karena sifatnya sendiri.
"Kalau kau tidak mau ikut, aku tidak akan memaksa," jawab si Raja Pedang Kembar Tengkorak dengan nada dingin.
"Cihh, tak kusangka, ternyata kau penakut," ejeknya.
Si Raja Pedang Kembar Tengkorak tidak menghiraukan perkataan tersebut. Orang sepertinya memang terkadang tidak perduli dengan ucapan orang lain.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com