Nenek tua itu tersentak. Ia terlempar belasan langkah ke belakang. Tubuhnya bergulingan puluhan kali. Ia baru berhenti setelah punggungnya menubruk sebatang pohon berukuran cukup besar.
Kejadian seperti itu berlangsung secara singkat. Tiada orang yang dapat membayangkan betapa cepatnya reaksi Pendekar Baju Putih tadi.
Melihat rekannya terkena serangan lawan, Setan Bermuka Buruk tidak bisa tinggal diam saja. Ia kembali menerjang ke depan. Jurus yang sama masih ia gelar.
Pertarungan sengit segera berlangsung. Keduanya mulai adu pukulan dan tendangan. Benturan keras dan nyaring terdengar menggema di tengah hembusan angin.
Setan Bermuka Buruk sudah murka. Kalau dia sudah berada dalam keadaan demikian, maka seluruh kemampuannya akan bertambah dua kali lipat.
Lima jarinya dibuka. Serangan ganas menuju ke arah Pendekar Baju Putih.
Orang tua itu mencoba mengelak. Namun ternyata serangan lain sudah menunggunya pula.
Bukk!!!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com