Serangan Ketua Jia semakin ganas. Kecepatannya meningkat dengan tajam. Kilatan cahaya pedang terus memancar di tengah udara hampa. Tiga puluh jurus tanpa terasa sudah berlalu.
Sekarang dia tidak mau main-main lagi. Ilmu simpanannya yang dahsyat segera dikeluarkan.
Jurus Bunga Mawar Mekar di Tengah Hujan digelar.
Jurus itu adalah salah satu jurusnya yang dahsyat dan berbahaya. Selain daripada itu, jurus tersebut juga terlampau keji. Sebab pada setiap serangannya, Ketua Jia tak segan untuk menggunakan cara kotor.
Wanita cantik itu tiba-tiba mengeluarkan sebuah sapu tangan bersulamkan bunga mawar yang sedang merekah.
Perlu diketahui, selama ini, selama ia bertarung menghadapi lawan-lawannya, Ketua Jia sangat jarang sekali mengeluarkan sapu tangan bunga mawar tersebut.
Dari sekian banyak menjalanka pertarungan, mungkin wanita itu hanya mengeluarkan sapu tangan tersebut sebanyak dua atau tiga kali saja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com