Blarr!!! Blarr!!!
Letakan yang dahsyat langsung terdengar pada saat itu juga. Dua orang yang menjadi lawannya terhuyung-huyung ke belakang. Keseimbangan tubuh mereka hilang sekejap.
Hanya sekejap. Tapi itu saja, bagi Pendekar Tapak Nirwana sudah lebih dari cukup untuk melancarkan serangan susulan lainnya.
Wutt!!!
Jurus berikutnya dilayangkan. Karena belum mendapatkan posisi, maka dua orang itu akhirnya bisa menjadi sasaran telak dari serangan telapak tangan beruntun yang diberikan oleh Ketua Dunia Persilatan.
Dua tubuh manusia terlempar ke belakang. Cukup jauh. Mereka jatuh bergulingan di atas tanah yang telah digenangi oleh air hujan. Pakaiannya telah bercampur dengan lumpur.
Sejalur darah segar keluar dari sudut bibirnya masing-masing. Wajah mereka pucat. Entah karena kedinginan, atau karena menahan rasa sakit. Semua itu tidak bisa dipastikan begitu saja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com