webnovel

Legenda Pendekar Naga Putih

Partai Pedang Kebenaran adalah salah satu partai persilatan terbesar yang terdapat di Kota Han Ciu. Ketua partai itu bernama Zhang Yixing. Zhang Yixing sendiri merupakan seorang pendekar yang ditakuti lawan disegani kawan. Di daerah Han Ciu dan sekitarnya, tidak ada yang tidak mengenalnya. Semua orang, baik dari kalangan awam maupun persilatan, pasti kenal kepadanya. Apalagi, dia mempunyai julukan Pendekar Pedang Tanpa Tanding. Sebuah julukan yang mungkin terdengar sedikit berlebihan. Tapi, hal tersebut memang bukan omong kosong. Semuanya sesuai dengan kenyataan. Semua orang persilatan mengetahui akan hal tersebut. Permainan pedang Zhang Ciangbunjin (Ketua) tidak perlu diragukan lagi. Justru alasan dia dijuluki Pendekar Pedang Tanpa Tanding karena di daerah sekitarnya, memang tidak ada orang yang sanggup mengalahkannya dalam hal ilmu pedang. Namun sayang sekali, semua itu harus berakhir ketika peristiwa berdarah menimpa Keluarga Zhang sekaligus Partai Pedang Kebenaran. Di malam spesial yang harusnya menjadi malam kebahagiaan, justru malah berakhir menjadi malam kematian. Semua murid Partai Pedang Kebenaran tewas. Zhang Yixing beserta istrinya juga tewas. Yang tersisa cuma anak tunggalnya. Anak itu bernama Zhang Yi. Zhang Yi berhasil lolos dari kematian karena dia diselamatkan oleh seorang tokoh sakti dunia persilatan. Kelak, jika sudah tiba waktunya, Zhang Yi akan kembali ke dunia ramai dan bakal menjalankan tugasnya sebagai seorang pendekar pembasmi kejahatan. Bagaimana selanjutnya? Apakah dia akan membalaskan peristiwa berdarah yang menimpa keluarganya? Ikuti petualangan Zhang Yi di Legenda Pendekar Naga Putih.

Junnot_senju · Oriental
Classificações insuficientes
399 Chs

Cakar Setan Kegelapan

Sesepuh Huang masih berdiri di sana. Dia belum bergerak. Sebab sebelum bergerak pun, pihak lawan sudah ada yang melihat kehadirannya.

Sepuluh pasukan musuh tiba-tiba datang ke arahnya. Mereka langsung menyerang tanpa kenal ampun. Puluhan senjata tajam segera menyerang ke arah Sesepuh Huang.

Kilatan cahaya keperwkan memenuhi udara. Hawa senjata menyebar ke seluruh tempat sekitarnya. Sepuluh prajurit itu percaya kalau serangan gabungan mereka mampu membunuh kakek tua itu.

Sayangnya, hal tersebut tidak bisa terwujud. Sebab sebelum senjata mereka mengenai sasaran, sesuatu diluar dugaan semua orang langsung terjadi.

Trakk!!! Trakk!!!

Sepuluh batang senjata itu seketika patah menjadi dua bagian ketika Sesepuh Huang menggerakan tongkat miliknya. Tidak sampai disitu saja, dia pun kembali melancarkan totokan kepada sepuluh orang tersebut.

Totokan yang dilayangkan olehnya terlihat perlahan. Bahkan seperti tidak menggunakan tenaga. Namun untuk hasilnya, jangan ditanya lagi.