Ye Futian tidak repot-repot menjawab pertanyaan dari Saint Xihua. Tatapan matanya tertuju pada patung-patung mausoleum yang memancarkan kekuatan dari Jalur Agung tersebut. Setiap patung itu memancarkan berbagai macam kekuatan; ilmu pedang, kekuatan murni, lima elemen, kekuatan penghancur, dan sebagainya. Tekanan dari berbagai macam kekuatan menyebar di udara, dimana ketika tekanan itu menimpa tubuh seseorang, rasanya seolah-olah tubuhnya menerima tekanan dari langit yang mampu menghancurkan segalanya.
Ditambah lagi, semakin tinggi tingkat kultivasi seseorang, maka semakin kuat pula tekanan yang dirasakannya. Sementara Saint Xihua dan Raja Suci Zhou Agung masih berdiri tegak di tempatnya. Namun tetap saja, hanya mereka berdua yang mengetahui seberapa besar tekanan yang mereka hadapi saat ini.
Ekspresi Saint Xihua tampak serius dan Ye Futian benar-benar mengabaikan dirinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com