Setelah mengalami hari yang luar biasa ini, Randika memutuskan untuk kembali ke rumah. Namun, tiba-tiba dia mendapat telepon.
"Tuan, aku sudah sampai di kota Cendrawasih."
"Baiklah, tunggulah aku. Aku akan mengirimkan alamatnya."
"Baik tuan."
Apakah kau benar-benar baru sampai?
Randika tersenyum kecil. Akhirnya waktu ini telah tiba, apakah tirai misterius ini akan terungkap hari ini?
Randika memilih gedung terbengkalai tempat di mana Safira dan Elva disekap sebelumnya, daerah itu memang terkenal sepi. Jika memang terjadi sesuatu, tidak akan ada orang yang mengetahuinya.
Pertanyaan ini selalu terngiang-ngiang di benak Randika sejak lama.
Apakah kau masih Shadow yang kukenal?
Aku harap kau tidak mengecewakanku. Tatapan mata Randika terlihat dingin.
Kemudian Randika segera menuju gedung itu kembali.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com