webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Oriental
Classificações insuficientes
420 Chs

48 Bocah Sepertimu Lebih Cocok di Rumah dan Menyusu!

Tak lama kemudian, sejumlah mobil polisi telah tiba. Samuel dan teman-temannya telah ditangkap.

Melihat para penjahat itu tertangkap, Randika mengikuti Deviana dengan muka cemberut.

"Hei mana hadiahku!" Randika masih berharap bisa meremas-remas dada itu.

"Aku tidak menjanjikanmu hadiah semacam itu." Teriak Deviana dengan malu.

"Kalau begitu, traktir aku makan." Kata Randika. "Aku harus membuat banyak kenangan bersamamu sebanyak mungkin karena tidak ada hati wanita yang tidak bisa kutembus. Suatu hari nanti, kau akan menjadi milikku!"

Tentu saja, kata-kata terakhir Randika ini tidak dia ucapkan.

Kali ini Deviana tidak menolak permintaan Randika dan membawanya ke depot masakan Cina.

"Cobalah nasi gorengnya ini." Randika menawarkan makanannya ke Deviana.

"Hmm! Enak juga ya." Deviana mengangguk setuju.

Randika hanya menatap Deviana dalam-dalam. Deviana yang tersipu malu itu bertanya, "Kenapa kau tidak makan?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com