webnovel

Chapter 1 - Awal Kegelapan

Di tengah kota Tokyo yang berkilauan, di mana gedung-gedung menjulang tinggi dan kehidupan terasa cepat, ada arena bawah tanah yang tersembunyi. Di sinilah semua petarung berkumpul, bertarung untuk mendapatkan gelar dan kehormatan. Di sudut ruangan yang gelap, berdiri seorang pemuda bernama Haruto. Dengan tinggi badan 1 meter dan berat hanya 50 kg, Haruto terlihat kurus, tetapi di dalam hatinya bersemangat membara untuk menjadi petarung hebat.

Haruto dilahirkan sebagai anak dari Kaito, seorang legenda yang dijuluki "Manusia Terkuat di Bumi." Kaito terkenal bukan hanya karena kekuatannya yang tak tertandingi, tetapi juga karena mitos yang mengelilinginya. Konon, di punggungnya terdapat wajah iblis yang menambah aura menakutkan. Haruto tumbuh dengan bayang-bayang ayahnya yang selalu membayangi, merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi yang tak pernah terucap.

Di sekolah, Haruto sering menjadi sasaran bully. Teman-temannya meragukan kemampuannya, menyebutnya "tulang tak berguna." Rasa sakit dari ejekan tersebut terus menggerogoti kepercayaan dirinya. Di dalam hatinya, Haruto bertekad untuk membuktikan bahwa dia bukan hanya anak dari seorang legenda, tetapi seorang petarung yang layak diakui.

Suatu malam, setelah terlibat pertengkaran hebat dengan Kaito tentang impiannya, Haruto mengambil keputusan berbahaya. Dia mencari steroid untuk meningkatkan kekuatannya, berharap bisa mempercepat proses transformasi dirinya. Dengan uang yang ditabung dari kerja paruh waktu, dia membeli steroid dari sumber gelap, bertekad untuk mengubah nasibnya.

Setiap suntikan memberikan perubahan yang dramatis. Otot-ototnya mulai berkembang, dan dia merasakan kekuatan yang sebelumnya hanya bisa dia impikan. Namun, efek samping mulai muncul—emosinya tidak stabil, sakit kepala terus-menerus, dan insomnia yang menyiksa. Namun, rasa sakit itu tidak menghentikannya; dalam pikirannya, hanya ada satu tujuan: mengalahkan Kaito dan membuktikan bahwa dia lebih kuat.

Haruto berlatih keras setiap malam di gym bawah tanah, bergabung dengan kelompok petarung berpengalaman. Pelatihnya, Kenji, seorang mantan juara yang mengerti perjalanan Haruto, mengajarkan teknik-teknik bertarung yang efisien. "Kekuatan fisik tidak akan pernah cukup," kata Kenji, menatapnya dengan tajam. "Kau perlu melatih pikiranmu juga."

Meskipun kesulitan dan tekanan dari ayahnya, Haruto terus berlatih dengan tekad yang tak tergoyahkan. Dia ingin mengubah kutukan menjadi kekuatan, dan saat latihan, dia bisa merasakan bayang-bayang Kaito selalu mengintai. Dengan setiap tetes keringat, dia semakin dekat dengan tujuannya.

Hari pertarungan pertamanya di arena bawah tanah tiba. Haruto berdiri di ring, dikelilingi sorakan penonton yang penuh semangat. Lawannya, seorang petarung bernama Riku, dikenal ganas dan tidak mengenal ampun. Saat bel berbunyi, detak jantung Haruto berdengung di telinganya. Dia merasa adrenalin mengalir, memicu semangat juangnya.

Dalam hitungan detik, Haruto terlibat dalam pertarungan yang sengit. Riku menyerang dengan cepat, tetapi Haruto berusaha untuk tetap tenang dan fokus. Dia tahu, ini bukan hanya tentang fisik—ini adalah pertarungan untuk jati diri. Saat serangan Riku mengenai tubuhnya, Haruto merasakan sakit yang menusuk, tetapi dia tidak akan mundur.

Dengan seluruh kekuatan dan tekadnya, Haruto melawan balik. Dia teringat wajah iblis yang menghiasi punggungnya—sebuah simbol dari kekuatan dan tekad. Saat dia berhasil menjatuhkan Riku, sorakan penonton menggema. Kemenangan itu bukan hanya sekadar angka; itu adalah langkah pertama menuju mengalahkan ayahnya dan membebaskan diri dari bayang-bayang masa lalu.

Menyadari bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, Haruto bersumpah untuk terus berjuang. Dia bukan hanya berjuang untuk gelar atau reputasi, tetapi untuk menemukan jati dirinya yang sebenarnya dan membuktikan bahwa dia adalah pahlawan dalam kisahnya sendiri.