webnovel

Last Boss

Kenapa Iblis itu harus dibunuh? Pertanyaan itu muncul di kepalanya ketika ia diminta untuk mengisi kuisioner setelah dirinya berhasil mengakhiri game yang baru saja keluar kemarin. Edward, dia adalah seorang pelajar SMA tahun terakhir yang memiliki hobi bermain game. Dia adalah seorang maniak, hampir semua game yang dikeluarkan 2 atau 3 tahun sudah ia selesaikan. Game baru keluar, Aester World, ia menamatkannya hanya dalam waktu kurang dari 48 jam. Game menunjukkan credit staff yang terlibat bergerak ke atas sebagai tanda akhir dari permainan, namun ketika kredit selesai muncul sebuah pertanyaan. Ia berpikir jika itu hanya ulasan untuk iklan game mereka, namun semakin lama muncul pertanyaan yang semakin aneh. Hingga terakhir muncul sebuah pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Kalau begitu, bagaimana jika Kamu menjadi Raja Iblis? Monitor seketika berubah menjadi warna putih, cahaya dari layar menjadi sangat terang daripada biasanya sampai membutakan matanya untuk sesaat, lampu kamar tiba-tiba menyala sangat terang lalu meledak. Ruangannya bergetar hebat seolah di terjang gempa, ia melompat dari kursi karena panik, berlari kearah pintu keluar. Ketika matanya terbuka, semuanya berubah. Tidak ada lagi ruangan sempit yang berantakan, tidak ada lagi cahaya monitor yang menjadi sumber cahaya ruangannya. Semuanya berubah, hanya ada ruangan luas dengan cat merah gelap, ranjang yang luas, dan seorang perempuan yang siap melayaninya kapan saja. Ia berubah menjadi Boss Terakhir dari game Aester World, mungkin itu terdengar sangat luar biasa namun tidak untuknya ketika tahu takdirnya akan berakhir di tangan sang pahlawan. "Jangan bercanda! Aku tidak mau hidup ku berakhir! Aku akan bertahan hidup dan mengubah takdir ku!"

Sonzai · Fantasia
Classificações insuficientes
181 Chs

Chapter 75 - Pemberontakan

Getaran tanah yang begitu kuat mengguncang mereka, bencana alam bukanlah sebab tanah yang mereka pihak bergetar. Batuan gua tambang yang runtuh menutupi jalan keluar mereka juga bukan karena gempa. Tetapi, Rock menduga jika seseorang meledakkan mulut tambang dan mengurung mereka. Ia mencium sisa bau bubuk mesiu pada reruntuhan batuan itu, Edward yang ada di dekat reruntuhan itu juga mencium bau aneh dari batuan itu.

"Apa kalian tidak membawa bom!?" tanya Lukas yang emosi, biasanya penambang diizinkan membawa satu buah bom untuk mengantisipasi kejadian ini.

"Joi, apa di gerobak angkut tadi tidak ada bom?" tanya Gu dengan suara tenang.

Joi panik menggelengkan kepalanya "Ti--tidak, tidak ada bom di kereta angkut, benar kan anak baru?" balas Joi dan bertanya sambil menoleh ke arah Edward.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com