webnovel

Last Boss

Kenapa Iblis itu harus dibunuh? Pertanyaan itu muncul di kepalanya ketika ia diminta untuk mengisi kuisioner setelah dirinya berhasil mengakhiri game yang baru saja keluar kemarin. Edward, dia adalah seorang pelajar SMA tahun terakhir yang memiliki hobi bermain game. Dia adalah seorang maniak, hampir semua game yang dikeluarkan 2 atau 3 tahun sudah ia selesaikan. Game baru keluar, Aester World, ia menamatkannya hanya dalam waktu kurang dari 48 jam. Game menunjukkan credit staff yang terlibat bergerak ke atas sebagai tanda akhir dari permainan, namun ketika kredit selesai muncul sebuah pertanyaan. Ia berpikir jika itu hanya ulasan untuk iklan game mereka, namun semakin lama muncul pertanyaan yang semakin aneh. Hingga terakhir muncul sebuah pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Kalau begitu, bagaimana jika Kamu menjadi Raja Iblis? Monitor seketika berubah menjadi warna putih, cahaya dari layar menjadi sangat terang daripada biasanya sampai membutakan matanya untuk sesaat, lampu kamar tiba-tiba menyala sangat terang lalu meledak. Ruangannya bergetar hebat seolah di terjang gempa, ia melompat dari kursi karena panik, berlari kearah pintu keluar. Ketika matanya terbuka, semuanya berubah. Tidak ada lagi ruangan sempit yang berantakan, tidak ada lagi cahaya monitor yang menjadi sumber cahaya ruangannya. Semuanya berubah, hanya ada ruangan luas dengan cat merah gelap, ranjang yang luas, dan seorang perempuan yang siap melayaninya kapan saja. Ia berubah menjadi Boss Terakhir dari game Aester World, mungkin itu terdengar sangat luar biasa namun tidak untuknya ketika tahu takdirnya akan berakhir di tangan sang pahlawan. "Jangan bercanda! Aku tidak mau hidup ku berakhir! Aku akan bertahan hidup dan mengubah takdir ku!"

Sonzai · Fantasia
Classificações insuficientes
181 Chs

Chapter 52 - Mencari pos 104

Di dalam benteng Drachen yang sunyi, Belial tengah duduk di kursi seraya memeriksa laporan-laporan yang datang dari berbagai penjuru tempat pelatihan di Kekaisaran, meski baru sebagian yang sampai ke tempat Belial.

"Semuanya berjalan lancar. Tapi sayang sekali tahun ini tampaknya tidak ada prajurit yang istimewa, selain paduka yang menyamar, benar-benar tidak ada yang menarik. Siapa sangka alasan paduka benar-benar sederhana. Benarkan, Nona Scintia?"

Ia tidak sendirian, satu jam setelah para kadet pergi, Scintia datang ke benteng Drachen. Tujuannya tidak lain tidak lain tidak bukan hanyalah untuk melihat keadaan tuannya, Scintia sama sekali tidak merasa tenang di dalam istana jika tidak ada Tuannya, karena itu ia memutuskan untuk ke tempat ini meski hanya harus mengawasi Void secara diam-diam.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com