Kota itu dalam sekejap menjadi neraka. Bangunan penduduk runtuh, terbakar, lenyap akibat ledakan yang terjadi di pusat kota. Ledakan yang menciptakan sebuah lubang yang berukuran setengah dari luas kota tersebut.
Tidak sedikit penduduk kota maupun prajurit persekutuan yang tewas di tempat. Sebagian dari mereka menghilang setelah ledakan, lalu yang lain tertimpa puing bangunan. Ada juga mereka yang tubuhnya hancur, namun diberi siksa pedih dengan kesadaran mereka yang masih utuh.
Jeritan memekakkan telinga Scintia. Namun dirinya hanya berdiri, membeku dan terdiam, menatap tak percaya akan semua yang ia lihat hari ini.
"Scintia!"
Seorang gadis tiba-tiba memanggil namanya dengan suara keras, suaranya familiar namun tak pernah sekali ia mendengar mengeluarkan suara sekeras itu. Dirinya menoleh kebelakang, matanya membulat ketika melihat pakaian pelayan gadis itu compang-camping meski bagian atasnya masih tertutupi, keningnya berdarah dan lengannya juga terluka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com