"Paduka, apa anda tidak ingin keluar?"
Void langsung menoleh kearahnya dengan wajah penuh pertanyaan, namun sorot matanya yang tajam seakan berkata 'Apa hak mu mengatakan itu?' hingga membuat Scintia menunduk dan langsung meminta maaf.
"Maafkan saya."
"Eh?"
Tetapi sikapnya itu justru membuat Void semakin kebingungan.
"Anda setelah sarapan langsung kembali ke kamar tanpa berkata apa-apa, bahkan anda berkata kepada Nona Roxine jika anda ingin sendiri terlebih dahulu, jadi ... Jadi saya sedikit khawatir dengan anda."
"Ah ..."
Dia memang menolak permintaan Roxine sebelumnya, tetapi itu tidak disengaja. Pikirannya sedang berada di tempat lain hingga secara tak sadar membuat dirinya tak ingin di ganggu oleh siapapun.
Void tertawa perlahan, kemudian ia berdiri dan menaruh bukunya lagi ke tempat dimana ia ambil sebelumnya.
"Kau benar, ayo keluar sebentar. Mungkin aku bisa menemukan jawaban lain."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com