Ketegangan yang menyelimuti sarapan pagi mereka telah berakhir, para Jenderal kembali ke kerajaan mereka dengan belasan ribu pasukan yang berkemah diluar Ibukota Kerajaan Abyc. Sang Jendera dari Kerajaan Herdia terduduk di dalam kereta kudanya, menejamkan mata seraya mengingat kembali ucapan Iblis berambut perak yang diberikan kepadanya.
Peraturan manusia tidak berlaku kepada Kekaisaran, mereka lebih memilih untuk menghunuskan pedang bila kesepakatan tidak segera terjalin. Sebagai seorang Jenderal, Andares tak bisa tinggal diam mendengar kata-kata yang seolah mengancamnya.
Jangan melukai Kekaisaran jika tidak ingin mendapatkan balasan.
Kata-kata yang dikeluarkan dari mulut Iblis itu menjadi peringatan keras bagi dirinya maupun para Jenderal lainnya untuk tak bermain-main dengan Kekaisaran.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com