Bumi memberi tatapan aneh pada Pluto, iya memperhatikan Pluto yang melaju dengan basah kuyup.
Sementara hidungnya sendiri terasa gatal juga badannya terasa panas dingin.
Bumi menarik pintu dan menguncinya, dilihat oleh Bumi hujan yang semakin deras yang masih tak berkesudahan, bunyi kembali menutup tirai penutup jendela.
Berbalik menaiki anak tangga menuju kamar, Bumi yang dengan pakaian basah tapi sudah berbalut handuk tebal segera masuk kamar.
Ia mencoba mengeringkan tubuhnya juga rambutnya dengan hair dryer, saat Bumi berbalik ia langsung menatap potret fotonya bersama Langit yang masih tetap ada di sudut meja,
Bumi mendekati meraih foto itu dan mencampakkannya ke dalam tong sampah, bumi kali ini terlalu kesal dengan sosok langit yang selalu mengatainya bodoh, "dasar Langit, Aku tak akan memperdulikan dia lagi! terserah dia mau jadi Langit yang seperti apa itu bukan urusanku!" ucap Bumi dengan tekad.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com