webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Terror
Classificações insuficientes
244 Chs

Teman Baru??

"Berhati-hatilah kalian berdua, sampai jumpa besok!" ucap Sawamura kepada Eiji dan Shuta yang kini menganggukkan kepalanya dan kemudian melambaikan tangan ke arah Sawamura dan Ame.

Eiji dan Shuta pun akhirnya pulang menuju kota Kaneyama menggunakan Kereta. Saat itu waktu menunjukkan pukul tiga sore, mereka memutuskan untuk pulang karena mereka yakin jika mereka terlalu lama berada di perpustakaan atau di luar sekolah, maka kedua orang tua mereka pasti akan bertanya. Hal itu disebabkan seluruh orang tua tahu bahwa hari ini merupakan ujian sekolah.

"Eiji!" sebuah panggilan yang di lontarkan oleh Shuta kala mereka berasa di kereta saat itu pun, membuat Eiji yang tengah menatap pemandangan luar kereta kini menoleh menatap Shuta yang baru saja memanggil namanya.

"Hmm??" tanya Eiji kepada Shuta yang kini menghembuskan napasnya dengan cukup panjang, yang membuat Eiji kini mengerutkan dahinya dan kembali bertanya,

"Apa??" tanya Eiji kepada Shuta,

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com