webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Terror
Classificações insuficientes
244 Chs

Sahabat dan pertemanan sejati

Seperti yang sudah direncanakan oleh ketiganya, sore itu Shirao dan juga Shuta sudah berada di rumah Eiji dengan membawa peralatan yang dibutuhkan untuk menginap, seperti PSP, beberapa CD film, permainan papan dna tentunya cemilan yang jumlahnya tidak terhingga. Tentu saja hal itu membingungkan Eiji yang melihat kedua temannya yang membawa macam-macam barang kala itu.

"Kenapa kalian membawa banyak cemilan dan PSP??? apakah kita tidak akan tidur seharian ini?!" sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Eiji pada saat itu, membuat mereka tersenyum dan mengangguk menanggapinya,

"Tak apa Eiji, lagi pula tidak hanya kita yang tidur di sini, benarkan?" sebuah ucapan yang di lontarkan oleh Shuta membuat Shirao yang mendengarnya mengangguk dan Eiji menjadi tidak mengerti dengan hal itu,

"Hah?? siapa lagi yang akan datang?!" tanya Eiji kepada Shuta yang kini tersenyum dan kemudian berjalan masuk ke dalam rumah Eiji tanpa berucap apapun.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com