webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Terror
Classificações insuficientes
244 Chs

Michael, Penggenggam Kepala

"Hhahh … hahh … hahh …" Peter berusaha untuk mestabilkan napasnya yang memburu karena ia berlari sekuat tenaga untuk mengindari lelaki yang baru saja menerangkan waktu senyap kepada dirinya. Peter tidak habis pikir, jika ia bertindak seceroboh itu, seharusnya ia was-was meski ia orang itu berucap jika waktu tadi adalah waktu senyap di mana semua orang tidak bisa menggunakan kekuatannya. "Sial … nyaris saja hhahh .. hahh .." gumam Peter dengan pelan, ia merasa bahwa kedua kakinya saat ini menjadi lemas karena ketakutan, yang pada akhirnya Peter pun terduduk dengan lemas di tikungan tempat ia bersembunyi.

Peter menundukkan kepalanya dan berharap agar ia bisa bertemu dengan Eiji seceoatnya, karena ia tahu … ia akan selalu bertindak ceroboh jika ia tidak bersama dengan Eiji.

(di waktu lain, menceritakan sisi Eiji saat itu)

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com