webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Terror
Classificações insuficientes
244 Chs

Keliru dan Tersesat

"Terima kasih karena telah mengantarkan Youji ke mari, nak!" ucap Ibu itu kepada Ame, Eiji, Shuta dan Sawamura yang kini membungkukkan badan mereka membalas hormat sang Ibu yang berterima kasih kepada mereka semua. Sebelum akhirnya mereka pun memutuskan untuk pergi kembali menuju titik di mana mereka harusnya bertemu dengan yang lainnya.

"Ayo! Kita harus segera pergi, kita hanya memiliki waktu sepuluh menit lagi untuk kembali ke titim awal." ucap Sawamura kepada Eiji, Ame dan Shuta yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Sawamura kepada mereka.

Mereka berempat pun berjalan menuju arah ketika mereka berjalan menuju Pos polisi. Mereka berjalan dan terus berjalan, namun Shuta menyadari sesuatu hal yang cukup mengejutkan mereka.

"Hei! Aku merasa bahwa kita tersesat!" ucapan yang di lontarkan oleh Shuta saat itu lah yang mengejutkan mereka bertiga yang kini menolehkan pandangannya ke arah Shuta yang barun saja berucap demikian,

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com