webnovel

Kutukan Ciuman Pertama

Urbano
Contínuo · 18.5K Modos de exibição
  • 10 Chs
    Conteúdo
  • 5.0
    20 Avaliações
  • N/A
    APOIO
Sinopse

Rima adalah gadis cantik yang memiliki banyak sekali kemalangan di dalam hidupnya. Kedua orangtuanya sudah meninggal dunia, sedangkan kakak laki-lakinya menghilang secara tiba-tiba saat kecelakaan itu terjadi. Demi menghidupi kedua adik kembarnya, Rima rela bekerja dari pagi hingga pagi agar kedua adiknya bisa bersekolah dengan layak. Namun, karena terlilit oleh utang, Rima terpaksa menjalin kasih dengan seorang CEO tampan bernama Ashley William Manohara. William adalah putra tunggal dari keluarga Manohara—keluarga terpandang asal Tiongkok dan berdarah campuran Jepang. William dikenal sebagai sosok yang dingin, bahkan para wanita menyebutnya sebagai manusia es karena tidak ada satu pun wanita yang bisa menaklukkan hatinya. Apakah Rima bisa menaklukkan hati William? Penasaran dengan kisahnya? Baca terus sampai habis ya. ~~~~ Follow akun Instagram Author ya: @NatashaReyfana_ Biar kalian tahu karya-karyaku yang lain

Tags
5 tags
Chapter 1Masa Lalu Yang Menyedihkan

Rima masih berbaring di atas kasur, ia tengah fokus menulis bab untuk karya novelnya. Rasanya cukup sulit karena karyanya selalu berbeda dari pasaran, ia lebih suka membuat cerita yang realitas dan sebagian kisah novelnya terinspirasi dari kehidupannya di dunia nyata.

"Akh, lama-lama otakku bisa pecah!" Rima mengacak-acak rambutnya, ia merasa begitu depresi karena sudah terlalu lama tidak membuat karya baru atau menulis bab lanjutan dari karya novelnya yang lain.

"Tuhan, kenapa aku berbeda dari penulis yang lain?" tanya Rima.

Rima tertunduk, ia ingin menangis. Namun, ia tidak ingin sahabatnya mendengar suara tangisnya.

Rima terpaksa tinggal di kediaman sahabatnya karena ia tidak memiliki rumah, rumahnya sudah ia jual untuk membayar beberapa utang mendiang mamanya kepada rentenir.

"Kenapa hidupku selalu, seperti ini? Apa aku tak pantas untuk bahagia?" tanya Rima pada dirinya sendiri.

Hidupnya tidak pernah bahagia, dirinya selalu dikucilkan dan direndahkan oleh orang lain. Tidak ada kebahagiaan untuknya dan mungkin hingga akhir dari hidupnya, ia akan tetap menderita.

Rima terdiam, ia berusaha untuk menahan tangis. Namun sayang, ia tidak bisa karena hatinya tidak sekuat baja. Hatinya, seperti permen kapas dan itulah yang membuatnya sering dimanfaatkan oleh orang lain.

Sementara itu, sahabatnya tengah mengintip dari balik pintu. Sahabatnya merasa iba kepada Rima karena hidup Rima penuh dengan kemalangan.

"Malang sekali nasibmu, Rim ..." batinnya. "Kamu baru berusia 18 tahun, tapi berbagai macam kemalangan sudah menimpamu."

Dia dapat mengerti perasaan Rima karena nasibnya tidak jauh berbeda dengan Rima. Dia adalah anak yatim-piatu, kedua orangtuanya tewas karena kejadian tragis yang menimpa mereka beberapa tahun silam.

"Aku harus menghiburnya, aku adalah sahabatnya dan dia membutuhkan semangat dariku," batinnya.

Dia membuka pintu kamarnya dan melangkah menuju ke arah Rima.

"Rim ..." panggilnya sambil menepuk bahu Rima. Namun, Rima tidak menggubrisnya dan tetap tertunduk.

"Kamu kenapa?" tanyanya dengan penuh kelembutan, supaya Rima luluh kepadanya dan menceritakan hal yang membuatnya sedih.

"Aku pusing karena karya baruku selalu tidak laku, padahal aku sudah bekerja keras untuk membuatnya. Tapi tetap saja ada yang tidak suka," balas Rima.

Rima menatap sahabatnya dengan ekspresi yang mengenaskan, seperti ingin menangis. Namun, ia tahan.

"Kamu tidak boleh, seperti ini. Kamu harus yakin dengan kemampuanmu sendiri, aku yakin kamu pasti bisa menjadi penulis berbakat!" ujar Raya.

Raya berusaha untuk meyakinkan Rima, supaya Rima bisa bangkit dari keterpurukan yang terus menghantuinya. Masa lalu Rima memang kelam, tetapi Rima harus tetap melangkah ke depan.

Rima hanya terdiam, ia mengerti maksud dari ucapan sahabatnya. Sahabatnya mencoba memberikan semangat untuknya, tapi hatinya tidak bisa pulih secepat itu karena hatinya sangat lemah, seperti kapas.

"Aku tidak mungkin bisa mewujudkan cita-citaku menjadi penulis terkenal, aku hanyalah gadis lemah yang tidak pantas untuk bahagia ..." kata Rima.

"Kata siapa kamu tidak pantas untuk bahagia? setiap orang memiliki kebebasan untuk kebahagiaannya dan kamu harus yakin dengan kemampuan kamu sendiri, jangan termakan oleh ucapan negatif dari para haters ..." nasihat sahabatnya.

"Cukup Raya! Aku sudah capek, aku pengin mati saja." Rima beranjak dari kasur dan keluar dari kamarnya.

Sedangkan sahabatnya—Raya—hanya bisa terdiam sambil meratapi Rima dari kejauhan, dia merasa kecewa karena Rima terlalu mudah menyerah.

"Kamu tidak, seperti yang aku harapkan ..." lirihnya.

Raya beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju ke arah luar, sedangkan Rima berada di dalam kamar mandi karena ia ingin menyendiri tanpa ada satu pun orang yang menemani.

Raya berada di halaman rumahnya, ia tengah menyiram tanaman yang ia rawat bersama mendiang ibunya.

Raya terdiam sejenak sembari meratapi tanaman yang berada di hadapannya, dirinya teringat dengan sosok ibunya yang selalu menjaganya.

Raya sangat merindukan ibunya, bahkan ia selalu bermimpi bertemu ibunya. Namun, mimpinya tidak akan pernah terwujud karena ibunya sudah berada di surga.

"Seandainya tragedi itu tidak terjadi, aku pasti masih bersama kalian ..." lirih Raya sambil menahan tangis, ia tidak ingin membuat keluarganya sedih karena melihat dirinya menangis.

"Maafkan aku, Kak. Karena diriku, kamu harus merenggang nyawa. Aku berjanji akan selalu mendoakanmu hingga akhir hayatku," ucap Raya sambil menatap ke arah langit.

Raya merasa bersalah kepada kakaknya karena ia belum bisa menjadi adik yang baik dan gara-gara dirinya, kakaknya harus kehilangan nyawa.

Tanpa Raya sadari, ada seorang pria sedang berdiri di belakangnya. Pria itu menatap Raya dan menghampirinya secara perlahan.

"Apa kabar Raya Neomanara?" sapa pria itu, Raya menoleh seketika.

"Untuk apa kamu ke sini?" tanya Raya dengan tangan yang bergetar.

"Aku rindu dengan kekasihku, apakah tidak boleh?" tanya balik pria itu sambil tersenyum licik.

"Aku tidak ingin bertemu seorang pembunuh, sepertimu. Jadi, pergilah!" usir Raya sambil berteriak.

Raya menatap pria itu dengan sinis, kemudian ia kembali fokus menyiram tanaman yang diberikan oleh mendiang ibunya. Baginya, tanaman itu sangat penting karena hanya tanaman itulah barang peninggalan ibunya yang tersisa.

"Kamu sedang apa? Apakah aku boleh membantu?" tanya pria itu.

"Tidak perlu. Lebih baik kamu pergi, aku tidak membutuhkan sampah masyarakat, sepertimu!" ketus Raya.

Raya berbicara dengan pria itu tanpa menatap matanya karena ia enggan berurusan dengan pria licik, seperti mantan kekasihnya.

"Tapi aku masih mencintaimu, Ray. Aku ingin hubungan kita, seperti dahulu lagi. Aku tahu aku salah dan aku minta maaf atas semua kesalahan yang telah aku perbuat," ucap pria itu.

Pria itu meraih tangan Raya. Namun, Raya langsung menepisnya.

"Jangan sentuh aku, pembunuh! Pergi kau dari sini!" tegas Raya.

Raya langsung mendorong tubuhnya, kemudian Raya berlari sekuat tenaga dan masuk ke dalam rumahnya.

Pria itu mencoba mengejar Raya. Namun, pintu rumah Raya sudah tertutup rapat, bahkan jendelanya pun tertutup rapat.

"Raya!!" Pria itu berteriak dengan sangat kencang, sedangkan Raya hanya bisa terdiam sambil berdiri di belakang pintu.

Raya merasa bersalah, tapi ia tidak mungkin bersama dengan orang yang telah membunuh kakaknya.

"Maafkan aku, Lang. Aku mencintaimu, tapi aku tidak mungkin memaafkan kesalahanmu. Aku memang munafik!" ucap Raya pada dirinya sendiri.

Raya menghempaskan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya pada meja kecil yang berada di sampingnya.

"Seandainya aku memiliki kekuatan mengulang waktu, aku pasti akan mengulang tragedi yang menyebabkan kehancuran ini."

Raya tertunduk dan tanpa tersadar air mata mengalir membasahi pipinya. Namun, Raya mengabaikannya dan lebih memilih mengingat kenangan indah sewaktu semuanya masih baik-baik saja.

Tidak ada satu pun yang terluka, hanya ada kebahagiaan yang menyinari kehidupannya. Namun, semua itu sirna saat salah satu dari kelompok mereka termakan oleh keegoisan yang mengakibatkan petaka besar bagi mereka.

Você também pode gostar

Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

DICARI!!! Seorang perempuan muda, usia tidak lebih dari 23 tahun, cantik, menarik, mulus, dan belum pernah menikah alias masih perawan untuk melahirkan minimal 3 anak. Akan dinikahkan dengan seorang billionair tua dan cacat. Kompensasi berupa uang 100 juta perbulan sampai melahirkan 3 anak. Dan kompensasi perceraian berupa uang 1 milyar, 2 apartemen mewah, dan 1 kendaraan mewah. Calista Ardiningrum menghela nafas panjang membaca sebuah postingan di akun IG maklampir, sebuah akun gosip yang memiliki jutaan follower dan beritanya selalu tajam aktual namun belum dipastikan kepercayaanya. Ribuan komentar beragam ada yang menertawakan, mengejek, mencemooh, bahkan ada yang menghina sampai ke urat. Calista adalah seorang mahasiwi jurusan keguruan sebuah universitas negeri ternama di Jakarta yang juga bekerja paruh waktu sebagai office girl di sebuah perusahaan multinasional ternama di ibukota demi membiayai kuliahnya sendiri. Dia juga anak rantauan dari kota gudeg yang ayahnya hanya seorang tukang becak dan ibunya penjual jamu gendong keliling. Calista anak pertama dari 2 bersaudara. Adik laki-lakinya masih menyandang status pelajar SMK yang setelah pulang sekolah menyambi jadi pengamen di sekitar stasiun Tugu ataupun sepanjang jalan Malioboro. Tapi, kenapa dia sampai begitu perhatian dengan postingan dari akun gosip tersebut? Karena tiba-tiba ibunya menelepon kalau ayahnya menjadi korban tabrak lari sebuah mobil yang tidak diketahui pemiliknya. Kini ayahnya masuk ICU dan harus membayar puluhan juta untuk biaya operasi. Calista tidak tahu harus meminjam kemana karena uang sebanyak itu tentu saja tidak akan mudah didapatkan dalam waktu singkat. Sedangkan, phak rumah sakit berkata semakin cepat uangnya tersedia maka operasi pun akan secepatnya dilakukan. Apakah Calista akan mengorbankan hidupnya demi menolong ayahnya? Temukan jawabannya di novel ini .... *** Terima kasih untuk semua readers yang bersedia meluangkan waktunya membaca novel kedua saya, yang kemungkinan besar akan hadir dalam versi bahasa Inggris juga. Author selalu setia menunggu komen, vote power stone, dan gift yang teman-teman berikan di setiap chapternya. Silahkan menikmati karyaku lainnya: 1. Cinta Tak Berbalas 2. Angel's Blue Eyes 3. Tetaplah Bersamaku! 4. My Lovely and Sassy Wife 5. Runaway Ex-Wife

Anee_ta · Urbano
4.8
555 Chs

Setelah Semua Dirampas, Dia Kembali Sebagai Dewa

[Manis, Memuaskan, dan Penuh Gairah; Manja Berkelompok; Siksa Para Playboy] Si Fuqing membuka matanya untuk menemukan bahwa keberuntungannya telah dicuri. Semua orang juga ingin dia keluar dari industri hiburan. Setelah mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup, kali ini dia hanya ingin berdiam diri. Namun, beberapa orang yang tidak tahu diri terus mencoba memanfaatkan ketenarannya tanpa memiliki bakat yang sebenarnya. Ini tidak bisa dibiarkan. Dia harus melakukan sesuatu tentang mereka. Si Fuqing mencubit pergelangan tangannya dan mengambil tindakan. Setelah itu, internet mengecamnya karena cukup tak tahu malu untuk mendekati Yu Yao, dan bahwa kehidupan pribadinya tidak pantas, tapi… Seorang penyanyi internasional: Saya bisa berdiri di sini hari ini semua karena Qingqing. Seorang selebriti pria papan atas: Jauhi adik saya #YuYao Sebuah saluran olahraga internasional resmi: Selamat kepada Si Fuqing karena mengamankan medali emas pribadi ke-13. Semula, Yu Yao tidak memperhatikan Si Fuqing. Tapi ketika dia kemudian mengetahui kebenaran dan menyesal, bahkan berlutut agar Si Fuqing meliriknya lagi, dia hanya bisa memposting status di media sosial dengan mengatakan, [#SiFuqing, Halo, Bibi Kesembilan]. Hari itu, internet lumpuh. Dalam catatan sejarah, Kaisar Yin terkenal di usia muda. Dia sempurna, kuat, dan penyayang. Namun, dia meninggal pada usia 27 tahun karena penyakit, hanya menjalani kehidupan singkat tanpa istri atau anak. Bagi banyak orang, dia adalah Adonis yang tak terjangkau. Tidak ada yang tahu bahwa ketika dia membuka matanya sekali lagi, dia terbangun di masa depan di mana 1500 tahun telah berlalu. Kali ini, dia melihat gedung-gedung tinggi yang pernah dia bayangkan sebelumnya. Segera setelah itu, identitas Kaisar Yin terungkap. Ketika Si Fuqing mengetahui bahwa idolanya berada dalam jangkauan, dia sangat terkesan sehingga dia ingin... Si Fuqing: Saya akan bekerja keras! Kaisar Yin: Balas aku dengan tubuhmu. Si Fuqing: ??? 'Di sini saya mencoba bekerja keras, tapi Anda malah menginginkan saya?' Seorang dewi serba bisa dan cantik x Seorang kaisar yang tegas dan mulia Dari dicibir di internet, menjadi nomor satu saat dia melawan Adonisnya satu lawan satu.

Qing Qian · Urbano
Classificações insuficientes
382 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões
Gostava
Mais recente

APOIO