Mo Tiange terkejut, tapi ia tidak punya waktu untuk berpikir. Ia teringat Saputangan Sutra Putihnya dan segera menggerakkannya sekali lagi untuk memblokir serangan ganas kultivator wanita asing ini.
Teknik yang digunakan kultivator wanita di hadapannya dalam pertarungan kekuatan magis benar-benar berbeda dengan semua teknik yang pernah dilihatnya. Ia tidak hanya menggunakan sihir — sebaliknya, ia lebih mirip dengan petarung dari dunia sekuler. Kedua tangannya ditutupi sarung tangan yang dilengkapi dengan cakar yang tajam. Dengan menggunakan cakar itu, teknik serangannya sama seperti binatang iblis.
Di masa lalu, ketika Mo Tiange mengikuti pamannya berkelana di Kunwu, ia juga melihat beberapa kultivator sepertinya. Jenis kultivator tersebut biasanya disebut kultivator bela diri. Mereka mirip kultivator pedang, tetapi mereka lebih bergantung pada tubuh dan keterampilan dibandingkan dengan para kultivator pedang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com