"Dengan kata lain, kau tidak suka dengan wanita seperti itu?"
"Aku tidak mengatakan aku tidak suka, aku suka, hanya saja, tidak boleh mengatakan itu dengan santai, nanti sakralnya sudah tidak ada."
Morin tersenyum. Wanita itu berjinjit, lalu lagi-lagi, Farhan dibuat terkejut ketika satu kecupan ia terima dari Morin yang sudah mendarat di salah satu pipinya, hingga membuat Farhan mundur, dan melihat kiri kanan, khawatir ada orang yang melihat apa yang mereka lakukan.
"Kenapa? Tidak suka? Kalau aku tidak mencium pipi pacarku, apakah aku harus mencium pipi Pak Hanzie?"
"No! Kau tidak boleh melakukan hal itu!" teriak Farhan dengan wajah merah kuning, hijau, biru, kelabu.
"Ya, sudah! Sekarang kau pulang dulu, jangan lupa untuk menjemputku!"
Farhan hanya mengangguk. Lalu dengan perasaan bercampur aduk, antara berdebar dan juga kaget, pria itu segera masuk ke dalam mobilnya untuk segera pulang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com