Pangeran Jeelian tidak menjawab apa yang dipertanyakan oleh Virna.
Hanya kedua tangannya yang berusaha untuk menjangkau tubuh Virna, seolah meminta pertolongan, dengan raut wajahnya yang terlihat sangat tersiksa menahan rasa sakit.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Virna seperti orang bodoh.
"Tolong aku ...."
Pangeran Jeelian hanya mengucapkan kalimat itu, dengan raut wajah yang masih kepayahan.
"Kau butuh penawar?"
Karena canggung, Virna jadi banyak bertanya, gadis itu membersihkan sekali lagi hidung Pangeran Jeelian yang mengeluarkan darah.
Pangeran Jeelian tidak bisa menjawab, hanya kedua tangannya saja yang menjangkau tubuh kecil Virna, hingga tubuh Virna menubruk tubuhnya, dan tangan itu menarik tengkuk Virna agar bibir mereka bertemu.
Meski bukan pertama kalinya melakukan hal semacam itu, tapi entah kenapa setiap kali melakukannya, Virna selalu merasa canggung dan salah tingkah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com