1-januari-2002
tahun baru .....
Liyana dan yetti sedang berlibur dan pulang kampung,aku dan satu teman asramaku tidak pulang,Yohie namanya,kami mengisi nya dengan duduk di depan rumah tetangga asrama sambil mengobrol atau sekedar duduk melipat pakaian, sambil mendengarkan lagu dari warung kopi tetangga asrama yang suaranya sangat nyaring,
tak sengaja lewat depan rumah mu, ku melihat ada tenda biru di hiasi indah nya janur kuning,hati bertanya pernikahan siapa?
tak percaya,tapi ini terjadi kau bersanding duduk di pelaminan, air mata jatuh tak tertahan kan,kau khiyaanati cinta suci ini,tanpa undangan diriku kau lupakan.
tanpa putusan diriku kau tinggalkan
tanpa bicara kau buat ku kecawa
tanpa berdosa kau buat ku merana tak percaya dirimu tega
tak percaya dirimu tega
nodai cinta hianati cinta.
yohiie dan aku saja yang tersisa di asrama dan kami mencoba saling menghibur, namun terkadang Yohie meledekku karena dia kira aku sedang dalam keadaan kesakitan atas surat undangan yang di kirim kak Rendi ke asrama ,padahal hatiku malah senang,dan bahagia.
kak Rendi mau menikah dengan asisten dosen Djuanda....
syukurlah kak Rendi mendapatkan orang yang serasi,rasa tidak enak pada keluarga nya masih saja muncul di kepalaku,namun setelah mendapat surat undangan aku malah merasa terbang bebas, kak Rendi yang banyak berjasa padaku dan sahabat yang lain,kak Rendi terlalu baik untuk merasa di lukai,dan aku takut dengan karma buruk yang menimpaku bila sampai kak Rendi dendam pada ku.
aku senang karena kak Rendi bukan orang yang mudah patah hati,dan tidak pendendam mungkin karena pemikiran nya yang sangat dewasa.hingga kak Rendi di pertemukan dengan wanita baik dan berkharisma.
7-januari-2002
hari pernikahan kak Rendi pun tiba.
kami semua siap siap untuk pergi menghadiri undangan ke rumah mempelai wanita ke daerah warung bambu Karawang timur,
pagi itu kami sudah di bangunkan, kami di minta ayah asrama untuk ikut iring iringan mempelai pria (ngabesan) sebagai wakil ayah,karena ayah tidak bisa hadir,ayah mertua ayah sedang sakit keras, dan ada di rumah sakit.dan ayah memohon agar ada wakil dari asrama yang hadir.
karna bagi ayah asrama dia sudah menjadi bagian penting yang membantu perkembangan prestasi dan mengharumkan nama asrama.
siapa yang bisa menolak ayah??kami setuju apalagi kami belum mengisi hari libur kami.
kak Herman melempar senyum padaku sambil memainkan kunci mobil,aku terperangah saat tahu kak Herman supirnya.
"rasanya was was kalo supirnya kak Herman ayah...gerutuku
"kenapa tanya ayah sambil meledekku.
"takut sakaw lagi... apalagi kerawang kan jauuh bisikku gemesa
ayah hanya tersenyum sambil menunjuk om Ruslan "kalo kak Herman sakaw ada om Ruslan yang bawa mobil ucap ayah ringan tanpa takut sedikit pun.
perjalananan pun di mulai
sesekali mobil iring iringan berhenti di warung kopi dan beristirahat,aku terus memandang ke arah kak Herman dengan hati yang penuh ragu karena takut seperti yang dulu,
kak Rendi yang ada di mobil lain ikut turun dan berjalan ke arahku untuk memberikan air mineral,pandangan dan sikap nya masih sama seperti dulu tetap baik dan perhatian,
namun kak Herman malah mengambil botolnya dan meminum nya dengan wajah tengil dan membasuh kan nya ke wajahnya.kak Rendi hanya tersenyum dan pergi meninggalkan mobil yang di tumpangi kami.
sepanjang jalan menuju Karawang begitu hidup dan indah dengan tawa,candaan dan musik yang indah
padi padi yang masih berwarna hijau bagai hamparan permadani di masjid....
karunia indah dengan udara sejuk menenangkan.
dan aku merasa sedang tamasya.
yohiie terkadang meledekku dengan candaan di tinggal nikah niii....
terbakar yaaaa
namun kak Herman selalu membela ku dengan candaan.
"kakak juga mau sama ivey,kak Rendi mah terlalu tua ya vey sela kak Herman
"sama kakak saja
aku hanya menjulurkan lidah tanda tidak setuju.
om Ruslan menjodohkan ku pada kak Herman
menggodaku seperti kepada anak kecil dan aku hanya menimpali candan om Ruslan dengan apa adanya tidak ada rasa takut sedikitpun.
om Ruslan yang suka membuling ka herman membuat suasana begitu membuat ku nyaman.
dan kak Herman yang humoris mudah membangun suasana, humble, sangat menyenangkan penuturan dan pengalaman cara bicaranya yang asyik membuat Yohie mendukung ku, dasar Yohie ingin jajanan dan keroyalannnya saja tanpa memikirkan perasaanku,kak Herman itu sudah seperti kakak sendiri.
"dahh veyy sama Herman ajja ya ...ajak om Ruslan
"kak Herman bilang sama Yohie ...
dia sayang sama ivey,looo om ruus...
"iyaaa dia tadi bilang ke om rus kalo melihat ivey itu seperti melihat bangunan baru,
"emang nya ivey tembok om?
"keceriaan ivey membuat kakak Herman merasa semangat maksudnya vey....
aku cekakakan.
"iiiiyaaa kah kak??tanya ku geli.
kak Herman tersenyum sambil mengangguk dan menghisap rokok nya,sesekali membetulkan rambut nya yang tertiup angin,
"bilangin ke kak Herman kalo mau sama ivey harus berhenti nyabu berhenti minuman keras berenti ngeroko bisa gak ancamku?
om Ruslan tertawa lepas
"bilang aja langsung sama orang nya
diikuti kak Herman yang tertawa di tahan tidak ada garis benci dengan kata kataku.
"beneran ya aku sampai kan ni ya ucap Yohie balik mengancam ku,sambil melirik kak Herman yang sedang memainkan setirnya
"siaaaappp ya veyyy kakak ikutin maunya ivey asal ivey mau ya nikah sama kakak ledeknya sambil membetulkan kaca dan mengarahkan nya ke arah ku,aku yang sadar akan hal itu memainkan bibirku dengan menjelek jelekan wajahku,
"weeeyyyy sadaaar umuur lahhhhhh ledekku
om Ruslan yang mulai mengantuk pun menjawab" gak jauh vey palingan cuma beda tiga atau empat tahun kan ...
"ih om rus ....
"aku takut sama kak Herman ommm
"kenapa??
"kata Davina kak Herman masih suka perang antar warga, sedikit saja sahabat nya ada yang terusik jadi perkelahian
aku sangat tidak suka.
kak Herman tidak masuk dalam kereteriaku sedikit pun.
om Ruslan memukul mukul bahu Herman sambil tertawa,
"denger tuh maannn.....tobaat makanya
"aku tidak suka laki laki yang nakal omm
"iyaaa veyyy kalo mau sama ivey berarti harus jadi orang bener dulu kan?tanya om Ruslan.
"yang tidak mungkin bisa jadi mungkin ya vey jawab kak Herman.
percakapan kami membuat perjalanan terasa sangat singkat.
sesampai nya di rumah mempelai wanita tak lama setelah istirahat acara pernikahan pun di laksanakan pada jam 2 siang.
sungguh aku takjub atas kesopanan kecantikan dan sambutan kak Sushan kak Rendi menarikku dan mengenalkan ku,
setelah acara selesai kami pun pamit. biasa kak Rendi mengusap kepala ku dan berpesan untuk menjaga kesehatan.
seperti hilang seluruh bebanku melihat kak Rendi menemukan pasangannya.
17-januari-2002
ayah ini bukan hari Minggu kenapa ayah memintaku ke rumah Tante Santii malam malam begini?? ayah cuma memberikan ku uang saku untuk naik angkot dan aku pergi bersama yohiie
setiba nya aku di depan rumah Tante Santi
aku di sambut Naima dengan pelukan hangat,
dan ternyata ...
"daaaarrrrr!!!!
daaaaarrrrrr!!!!!!!!
letusan balon berulang mengejutkan ku,dan Tante Santi memelukku sangat erat dan terdengar suara Isak tangis sambil mengucapkan selamat ulang tahun juga doa di telingaku.
aku hampir terkulai lemas karena ini adalah pengalaman baru yang sangat mengharukan
ada kue tart berwarna hitam dan cheri merah di atas meja.
aku mencari are terus menerus
apakah dia tidak mau menemui ku seperti hari hari sebelum nya?? apa dia tetap mendengar ucapanku untuk berkomunikasi lewat tulisan saja. tapi ini adalah hari yang berbeda,are dimana kamu??
tak lama datang badut gendut Wini the poo membawa seikat mawar merah dan bunga krishan putih juga anggrek ungu tua,membuat ku haru,aku peluk badut gendut itu dengan rasa haru dan takjub atas perhatian Tante Santi yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya,
tiba tiba badut itu membuka kepalanya
ternyata.....
"areansyah...
tangisku semakin menjadi jadi, begitu saja,natural, aku menangis sepuas hati rasa syukur haru karna prediksi dokter yang menyatakan kalo usia ku tidak akan sampai pada tahun ke 17 ternyata benar benar hanya prediksi kedokteran,dan di perjalanan usia remajaku aku temukan berbagai pengalaman berharga yang sangat indah,walau pun aku terus terusan harus cek up dan meminum obat setiap harinya, namun Tuhan memberikan ku hari hari yang indah.
are keluar dari badut itu dan aku mencoba memakainya dan Tante Santi meminta kami untuk duduk bersama meminta berfoto bersama.
aku menolak nya karna ini akan membuat ayah asrama tidak suka.
Tante Santi pun tersenyum
"siapa yang tahu di dalam boneka itu ivey??
aku pun tersenyum dan duduk di samping areansyah.
Dan itulah pertama kalinya aku berrfoto dengan laki laki yang menyandang status sebagai kekasihku....
pernah kah kalian merasa
kekasih rasa sahabat .....
kekasih rasa saudara....
kekasih rasa kakak?.....