webnovel

CERITA 48

Adam sedang memimpin rapat karyawan ketika putrinya menelpon.

"Halo.. ya sayang.. ayah lagi memimpin rapat, ibumu baik-baik saja kan?" jawab adam ketika mengangkat hpnya.

"ayah.. ayah tahu prayoga pergi kemana?" tanya tiya filia.

"kenapa tanya ayah, bukankah dia pacar kamu.. harusnya kamu tahu kan kemana dia" jawab adam sambil tersenyum dan meminta maaf pada para karyawannya. adam sengaja berkata seperti itu karna dia beberapa kali sempat mendengar para karyawannya bergosip soal putrinya.

"AYAH!!..siapa yang pacarnya. aku nggak tahu anak itu kemana makanya tanya ayah. kemana sih dia? Hpnya juga nggak diangkat.. iiih bikin kesal aja" dari seberang tiya filia terdengar kesal dan langsung mematikan hpnya. kalau bukan pacar kenapa harus kesal pikir Adam dan sebuah senyum tipis terlihat di bibirnya.

"maaf ya itu telpon dari putriku" kata adam dan kembali konsentrasi dengan rapat. dari sampingnya Denny terlihat penasaran dengan senyum adam tadi.

sedangkan dirumah tiya filia bingung dan kesal pada Prayoga, sejak dia bangun pagi dan sampai jam 11 siang itu Tiya filia masih belum tahu kemana Prayoga pergi. di hpnya Prayoga mengirimkan pesan katanya dia ada keperluan sebentar. Awalnya Tiya filia takut kalau sesuatu yang buruk terjadi pada Prayoga, tapi sebelumnya salah satu pengawal prayoga sempat mengangkat hp dan mengatakan pak prayoga baik-baik aja, tapi saat tiya filia bertanya kalian dimana, pengawal itu mengatakan pak prayoga tak mengijinkan mereka mengatakan dimana mereka, dan semakin kesallah tiya filia.

"Awas Saja Kalau Anak Itu Pulang.. Aku nggak akan memaafkan Dia" Kata Tiya filia berkali-kali sambil mondar-mandir karna kesal. Ibu tiya filia hanya tersenyum melihat tingkah putrinya itu.