webnovel

CERITA 35

Marko kembali ke ruangan tempat Prayoga dan Tiya filia berada, di sana terdengar rengekan prayoga yang membujuk tiya filia untuk tinggal di rumahnya.

"tinggal di rumahku ya.." bujuk prayoga.

"kenapa sih kalau ngomong sama kamu harus berkali-kali. kan sudah di bilang tadi, Aku Nggak Mau!!." jawab tiya filia sedikit ketus.

"kenapa nggak mau? apa masalahnya?"

"aku baru kenal kamu, nanti kalau ayahku tau dia pasti akan marah besar."

"bukankah kita sudah saling kenal lama sebelumnya?"

"iiiih bikin kesal aja.. yang ayahku tau kamu itu pembunuh. jadi biar lebih aman aku akan tinggal dengan kak luis" kata tiya filia dan wajah Prayoga terlihat sedih.

"aku hanya takut penjahat itu akan menyakitimu.. kalau kamu akan tinggal dengan luis.. aku juga akan tinggal disana"

"iiiih.. nggak boleh!! penjahat itu nggak akan menyakitiku"

"ehm.. bagaimana kalau kalian semua tinggal di rumahku saja.. kamar dirumahku muat untuk kalian semua, nona tiya, prayoga, luis juga" kata marko berusaha menjadi penengah.

"ehm.. minta maaf pak marko, kalau aku untuk apa aku tinggal dirumah pak marko?" kata Luis pelan.

"iya benar.." kata marko sedikit merasa malu karna kesalahannya.

"pokoknya begini saja.

yang pasti penjahat itu sekarang pasti masih berada disekitar sini dan sedang mengawasi kita. dia juga mungkin sudah melihat kita semua di sini, termasuk Prayoga. jadi karna sekarang dia telah mengetahui kalau prayoga telah bebas dari penjara, dan ini berbahaya.. jadi kalau bisa malam ini juga Prayoga bersama nona Tiya harus pergi meninggalkan tempat ini, dan kota ini"

"maksudnya kak? kami melarikan diri?" tanya Prayoga kurang senang.

"bisa dikatakan seperti itu. tapi sebenarnya kalian, kau dan nona tiya akan ke pulau asal thio untuk mencari informasi tentang thio disana. seperti rencana nona tiya tadi siang? kita hanya mempercepat dan mengatur seolah-olah kalian pergi dari sini. bagaimana?" marko menjelaskan, padahal dia juga punya rencana tersembunyi di balik itu.

"oke aku setuju" kata Tiya filia yakin.

"tapi tiya kalau hanya kalian berdua apakah itu tidak bermasalah? maksudku bukankah katamu tadi kau belum terlalu mengenal pak prayoga" tanya luis karna ragu.

"jadi kau meragukan aku?" prayoga balik bertanya pada luis dengan suara yang tenang dan penuh wibawa seperti biasanya dia.

"eh bukan begitu pak.. aku hanya.." luis jadi gugup.

"Nggak apa-apa kak.. coba saja kalau dia berani macam-macam sama aku.. kurus kering kayak itu aku pasti bisa menang.." kata Tiya filia percaya diri.

Dan malam itu juga rencana melarikan diri Tiya filia dan Prayoga di atur. Pelarian mereka itu dibuat seolah-olah disembunyikan tapi juga seakan ada celah yang terlihat.