webnovel

D U A P U L U H T U J U H

Entah sudah berapa lama Indira duduk sembari netranya tidak lepas dari Mahesa yang sedang mengobrol dengan papa di kursi seberangnya. Hatinya menghangat menatap setiap gestur Mahesa yang begitu bersemangat dan senang menjelaskan tentang proyeknya dengan Dokter Patrick. Sesekali mama akan turut larut dalam percakapan mertua-menantu itu.

“Eh, bengong aja!” tegur Olive. “Kesambet baru tau rasa lo!”

Indira tersenyum mendengar godaan Olive.

“15 menit lagi lo masuk gih. Masih ngantri imigrasi juga, kan?”

Indira mengangguk, dengan mata yang masih menatap Mahesa dan kedua orang tuanya. Membuat Olive yang duduk di sebelahnya bergantian menatap bingung pada Indira dan Mahesa.

“Ngapain lo lihatin terus? Entar jatuh cinta beneran lo!”

“Apaan, sih? Siapa yang ngelihatin Mahesa?” elak Indira.

“Lha, emang ngeliatin siapa? Om sama tante?” kekeh Olive. “Dir, kita sahabatan udah berapa lama, sih? Gue tahu kali, gimana lo kalau udah mulai ada benih-benih cinta ke cowok!”

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com